Mohon tunggu...
Daniel Nugraha
Daniel Nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - Civil Journalism

Saya Daniel, lahir pada 27 oktober 1997 dan besar di kota Surabaya, Jawa Timur. Bergabung di kompasiana dengan harapan bisa mengasah skill copywriting saya sekaligus berbagi ilmu, saya adalah penggemar berbagai karya seni dan disiplin ilmu pengetahuan karena saya ingin mengetahui lebih dalam akan dunia tempat saya hidup. Saya percaya hidup adalah sebuah pengalaman berpetualang bukan hanya menjalani hidup dalam sebuah sistem bermasyarakat namun sekaligus kesempatan bereksplorasi. Hobi saya antara lain membaca buku dan artikel, mendengarkan musik, menonton film. Semoga apa yang saya tulis bisa menjadi inspirasi dan membuka perspektif baru bagi para pembaca. Terima Kasih

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

6 Pelajaran Manajemen Keuangan di Masa Pandemi

22 Januari 2021   09:52 Diperbarui: 17 Februari 2021   10:36 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

i.    Berapa persen profit yang anda hasilkan dari modal yang anda keluarkan?
ii.   Apakah tingkat prosentase profit yang dihasilkan berpotensi untuk membayar hutang dalam jangka waktu tertentu beserta bunganya?
iii. Berapakah Aset lancar / Aset yang punya likuiditas tinggi anda dibagi dengan hutang anda?
       Hal ini berguna jika anda tidak bisa membayar hutang dengan kas maka seburuk-buruknya anda masih dapat membayar dengan aset lancar anda.
iii.  Bagaimana dan seberapa stabil penghasilan anda dan bagaimana kesehatan finansial dan arus kas usaha anda? apakah konsisten menghasilkan profit?

Jika tidak maka anda bisa menganggap ketidakstabilan penghasilan sebagai faktor resiko. Selain melakukan analisis internal keuangan kita,
kita juga sebaiknya memikirkan faktor eksternal dan probabilitas keberhasilan proyek yang kita akan jalankan dengan modal hutang dan mengidentifikasi faktor keberhasilan proyek tersebut beserta resiko nya. Evaluasi risk to reward dinilai dari analisis internal dan eksternal seperti yang sudah dijabarkan kemudian anda dapat menyimpulkan sendiri.

Ada masalah apa dengan pemanfaatan hutang untuk tujuan konsumtif saja?

Kebanyakan berhutang untuk tujuan konsumtif dinilai tidak menghasilkan return ekonomis setidaknya dalam jangka pendek walaupun mungkin dalam jangka panjang. Sedangkan kebanyakan hutang pinjaman menambah kewajiban anda membayar dalam jangka pendek/menengah sehingga dengan menggunakan format analisis diatas dapat kita simpulkan secara kasar bahwa risk lebih tinggi daripada reward sehingga hutang untuk tujuan konsumtif dinilai tidak layak dan berpotensi menambah arus kas keluar.

Masa pandemi adalah masa dimana kita sebaiknya menjadi lebih berhati-hati dengan penggunaan uang. Pandemi memang mengajarkan kita bahwa penting untuk menjaga keamanan dan pertumbuhan aset kita dari waktu ke waktu, memang tidak ada yang mengharapkan hal buruk terjadi namun kita perlu menerapkan sebuah sistem pengelolahan yang antisipatif. Pandemi COVID-19 adalah bentuk perwujudan dari salah satu skenario terburuk yang bisa dialami oleh setiap kita, sehingga siapapun yang mampu menerapkan pelajaran diatas maka orang tersebut akan mendapatkan lebih sedikit efek samping negatifnya. Ekonomi terpuruk dan akanmembaik tetapi bukan berarti kita sebaiknya duduk menunggu kesempatan datang saja namun beberapa perubahan-perubahan kecil dapat dimulai dari detik ini. Berawal dari pemahaman dan pembentukan kebiasaan baru yang lebih adaptif terhadap situasi.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun