i. Â Â Berapa persen profit yang anda hasilkan dari modal yang anda keluarkan?
ii. Â Apakah tingkat prosentase profit yang dihasilkan berpotensi untuk membayar hutang dalam jangka waktu tertentu beserta bunganya?
iii. Berapakah Aset lancar / Aset yang punya likuiditas tinggi anda dibagi dengan hutang anda?
    Hal ini berguna jika anda tidak bisa membayar hutang dengan kas maka seburuk-buruknya anda masih dapat membayar dengan aset lancar anda.
iii. Â Bagaimana dan seberapa stabil penghasilan anda dan bagaimana kesehatan finansial dan arus kas usaha anda? apakah konsisten menghasilkan profit?
Jika tidak maka anda bisa menganggap ketidakstabilan penghasilan sebagai faktor resiko. Selain melakukan analisis internal keuangan kita,
kita juga sebaiknya memikirkan faktor eksternal dan probabilitas keberhasilan proyek yang kita akan jalankan dengan modal hutang dan mengidentifikasi faktor keberhasilan proyek tersebut beserta resiko nya. Evaluasi risk to reward dinilai dari analisis internal dan eksternal seperti yang sudah dijabarkan kemudian anda dapat menyimpulkan sendiri.
Ada masalah apa dengan pemanfaatan hutang untuk tujuan konsumtif saja?
Kebanyakan berhutang untuk tujuan konsumtif dinilai tidak menghasilkan return ekonomis setidaknya dalam jangka pendek walaupun mungkin dalam jangka panjang. Sedangkan kebanyakan hutang pinjaman menambah kewajiban anda membayar dalam jangka pendek/menengah sehingga dengan menggunakan format analisis diatas dapat kita simpulkan secara kasar bahwa risk lebih tinggi daripada reward sehingga hutang untuk tujuan konsumtif dinilai tidak layak dan berpotensi menambah arus kas keluar.
Masa pandemi adalah masa dimana kita sebaiknya menjadi lebih berhati-hati dengan penggunaan uang. Pandemi memang mengajarkan kita bahwa penting untuk menjaga keamanan dan pertumbuhan aset kita dari waktu ke waktu, memang tidak ada yang mengharapkan hal buruk terjadi namun kita perlu menerapkan sebuah sistem pengelolahan yang antisipatif. Pandemi COVID-19 adalah bentuk perwujudan dari salah satu skenario terburuk yang bisa dialami oleh setiap kita, sehingga siapapun yang mampu menerapkan pelajaran diatas maka orang tersebut akan mendapatkan lebih sedikit efek samping negatifnya. Ekonomi terpuruk dan akanmembaik tetapi bukan berarti kita sebaiknya duduk menunggu kesempatan datang saja namun beberapa perubahan-perubahan kecil dapat dimulai dari detik ini. Berawal dari pemahaman dan pembentukan kebiasaan baru yang lebih adaptif terhadap situasi.