Kasus positif virus corona bertambah lagi di Kabupaten Karanganyar sebanyak 3 orang pada hari selasa kemarin menurut unggahan akun instagram Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar. Tak hanya di Karanganyar daerah-daerah lain juga mengalami pertambahan kasus pasien positif corona. Solo sendiri terjadi penambahan kasus sebanyak 29 orang kemarin Rabu. Penambahan 29 kasus itu masih sebagian besar dari tenaga kesehatan (nakes). Sebanyak 13 nakes tersebut berhubungan dengan 19 nakes RSUD dr Moewardi (RSDM) yang sebelumnya sudah dinyatakan positif. Peningkatan kasus positif virus corona terjadi sejak diberlakukannya kebijakan New Normal dari pemerintah. Tentu hal ini perlu dievaluasi lagi karena masih banyak masyarakat yang tidak begitu paham keadaan New Normal dan tidak memperdulikan protocol kesehatan.
Kondisi new normal yang digaung-gaungkan pemerintah untuk mengatasi kemunduran ekonomi dan sosial, nyatanya pada masyarakat masih kurang memahami apa itu new normal. Masih banyak masyarakat yang meremehkan keadaan tentang bahaya Covid-19 sehingga seringkali banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker, berkerumun, tidak mencuci tangan setelah berpergian, tidak menerapkan physical distancing. Jadi masih perlu adanya edukasi kepada masyarakat secara terus menerus tentang bahaya covid-19 dan kondisi new normal.
KKN UNS BATCH III hadir untuk terjun langsung mengedukasi ke masyarakat secara terus menerus tentang bahaya covid-19 dan kondisi new normal. Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UNS, Daniel Nakula Putra (B0417016) ikut serta dalam KKN Covid-19 dengaan mengangkat tema Supporting Pemahaman Masyarakat Terhadap Covid-19 dan Kondisi New Normal. Kegiatan dibimbing secara daring oleh Dr. Prasetyo Adi Wisnu Wibowo, SS.,M.Hum. Mahasiswa tersebut melakukan kegiatan KKN di Sadon RT 02 RW 05 Wonorejo Gondangrejo Karanganyar selama 32 hari.
Kegitan pelaksanaan KKN Batch 3 dilakukan secara daring dan luring. Terdapat program utama dan penunjang. Program utama adalah “New Normal Kit Bag” adalah tas yang berisikan informasi-informasi tentang new normal, cara mencuci tangan, himbauan PHBS, social distancing dan di dalam tas tersebut juga tersedia handtisizer, handuk kecil, sabun cair dan masker. Tujuannya “New Normal Kit Bag” tersebut sebagai modal senjata bagi bapak-bapak/ibu-ibu serta remaja RT 02 RW 05 dusun Sadon yang mudah dibawa apabila sedang melakukan kegiatan di luar.
Program penunjang ada 2, pertama Program Edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu pendampingan dari mahasiswa kepada masyarakat tentang PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) maka diharapkan masyarakat akan lebih sering mencuci tangan setelah berpergian. Hasil yang dicapai dalam program ini adalah memberikan ember dan sabun cuci tangan di pos ronda, pemberian contoh bagaimana mencuci tangan dengan baik dan benar menurut WHO, pemberian contoh video pembuatan handsanitazer yang mudah dan dapat dilakukan secara pribadi dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan, serta adanya pembuatan poster cuci tangan yang ditempel pada ember.
Program penunjang kedua adalah Program Edukasi Bahaya COVID-19 dan Kondisi New Normal. Kegiatan ini antara lain adalah memberikan pemahaman tentang bahaya COVID-19 dan pengetahuan mengenai kondisi new normal dengan cara pemberian informasi berupa pemasangan MMT dan membuat beberapa pamflet tentang bahaya COVID-19 dan pengetahuan mengenai kondisi new normal yang kemudian akan disebarluaskan kepada warga RT 02 RW 05 Dusun Sadon melalui platform WAG. Hasil yang diperoleh adalah masyarakat dapat memahami dan menerapkan dengan baik apa yang dimaksud new normal. Masyarakat diharapkan akan dapat memahami dan membuat perubahan perilaku yang sesuai dengan kondisi yang ada dan mematuhi protocol kesehatan yang dianjurkan, sehingga mereka tetap dapat menjalankan aktivitas, namun tetap aman dari wabah COVID-19.
