Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Kota

25 Maret 2024   07:08 Diperbarui: 25 Maret 2024   07:28 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepang telah memperoleh kemenangan di Pasifik. Tentara Asia Timur kemudian berhasil masuk ke Indonesia. Kedatangan mereka membuat orang-orang Belanda seperti Piter, menjadi terancam.

Piter sebenarnya lebih suka tinggal di Yogyakarta. Ia punya rumah yang cukup nyaman di luar kota. Di belakang rumahnya ada sebuah bukit, yang langsung menghadap ke laut selatan.

Namun, ia tak punya pilihan lain. Situasi yang tengah genting membuatnya ikut perintah untuk pindah ke Wonosobo. Ia membawa serta Johana, istrinya yang cantik dan Darwin, anak laki-lakinya yang berusia 10 tahun.

"Aku mau pulang, Papa!" rengek Darwin suatu hari.

"Nanti kita pulang, Darwin."

"Papa janji?"

"Iya, Papa janji."

"Janji kita akan pulang ke Jogja?"

Piter mengangguk. "Iya, sayang."

Jepang semakin menunjukkan kekuatannya di Indonesia. Tak hanya menguasai kota-kita besar, tentara Jepang juga bergerak cepat masuk ke kota-kota kecil.

Piter mengkhawatirkan keadaan dirinya dan keluarganya. Ia takut jika dirinya ditangkap Jepang, dan tak tahu bagaimana dengan nasib istri dan anaknya. Pikiran Piter begitu kacau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun