42 kilometer perjalanan dari kota Pati dengan sepeda motor sepertinya tidak membuat penat di tubuh. Waktu tempuh hampir dua jam tidak membuat bosan karena pemandangan yang dilalui cukup menyegarkan mata. Pohon-pohon jati yang berukuran tidak begitu besar berjajar di kiri-kanan jalan berbukit di Pegunungan Kapur Utara di Jawa Tengah tersebut, diselingi ladang-ladang penduduk yang ditanami jagung dan cabai. Rumah-rumah penduduk yang sebagian besar masih beratap tinggi ciri khas rumah jawa tempo dulu dengan dinding kayu maupun tembok memberi sebuah kesan tersendiri.
[caption id="attachment_259471" align="aligncenter" width="600" caption="Goa Terawang"][/caption]
Sekitar jam 10.30 sepeda motor yang kami (saya dan kakak saya) pakai berboncengan tiba di lokasi Goa Terawang yang masuk dalam wilayah Kabupaten Blora, tanah kelahiran Pramoedya Ananta Toer, Ali Moertopo dan Beny Moerdani. Lokasi Goa Terawang ini berada di tengah-tengah hutan jati di atas tanah milik Perhutani KPH Blora, tepatnya di Jalan Todanan-Blora, Kecamatan Todanan. Tingginya pohon-pohon jati dan hembusan perlahan angin cukup menyejukkan tubuh di tengah siang yang cerah itu.
Dari gerbang masuk, perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki. Sebuah tempat bermain untuk anak-anak berada di sisi kiri jalan, sebelum akhirnya kami sampai di depan Goa Terawang. Di seberang jalan di depan goa, sebuah panggung berukuran besar sedang didirikan. Sepertinya akan ada acara hiburan yang akan dilaksanakan keesokan harinya, yaitu pada hari Idul Fitri.
[caption id="attachment_259472" align="aligncenter" width="600" caption="Arena bermain anak-anak"]
[caption id="attachment_259473" align="aligncenter" width="600" caption="Goa-goa lain di kawasan Goa Terawang"]
Goa Terawang ini sendiri adalah salah satu goa yang ada di kawasan tersebut, dan masih ada juga goa-goa yang lain. Dengan menuruni anak-anak tangga sepanjang sekitar 15 meter , maka sampailah kami di mulut goa. Goa Terawang adalah sebuah goa yang memanjang, dimana di dalamnya terdiri dari 5 goa yang sambung-menyambung. Goa paling depan atau luar adalah Terawang 1, begitu seterusnya sampai Terawang 5 yang ada di bagian terdalam.
[caption id="attachment_259474" align="aligncenter" width="600" caption="Menuruni tangga untuk menuju mulut goa"]
Di langit-langit gua terdapat beberapa lubang alami yang lebarnya bervariasi. Lubang-lubang tersebut memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam gua, dan dari sinilah nama Terawang berasal. Lubang-lubang tersebut menjadi semacam ventilasi sehingga sirkulasi udara di dalam gua cukup baik dan tidak terasa pengap. Melalui lubang-lubang tersebut kita bisa melihat pohon-pohon jati dan pohon lainnya yang tumbuh di atas goa.
[caption id="attachment_259475" align="aligncenter" width="600" caption="kondisi di dalam goa"]
[caption id="attachment_259476" align="aligncenter" width="600" caption="kondisi di dalam goa"]
[caption id="attachment_259477" align="aligncenter" width="600" caption="kondisi di dalam goa"]
Dengan adanya cahaya alami yang masuk dari atas, kita bisa mengamati kondisi di dalam goa. Detail dinding goa yang khas berikut stalaktit-stalagmitnya yang khas cukup mudah untuk dilihat. Meski ada beberapa bagian goa yang sedikit gelap, namun kita masih bisa berjalan menyusuri Terawang 1 sampai 5 yang total dalamnya mencapai sekitar 500 meter. Sayangnya, tumpukan sampah daun-daun kering yang cukup banyak jumlahnya dibiarkan begitu saja di beberapa tempat di dalam goa waktu itu.
[caption id="attachment_259478" align="aligncenter" width="600" caption="Pohon-pohon yang cukup rimbun di atas goa"]