Mohon tunggu...
Daniel Huda
Daniel Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Layanan Bimbingan dan Konseling Islam pada Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Peserta Didik

22 Juli 2021   09:30 Diperbarui: 22 Juli 2021   09:40 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Strategi bimbingan dan konseling islam dalam membentuk karakter (dok. pribadi)

Abstrak

Secara umum layanan bimbingan dan konseling islam adalah suatu komponen penyelanggaran yang ada di sekolah dimana keberadannya sangat penting dan dibutuhkan, pada khususnya untuk membantu peserta didik menjadi pribadi yang berbudi luhur, mandiri dan berkarakter. Karakter ialah dalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia yang secara harfiahnya meliputi nilai-nilai perilaku manusia dalam beraktivitas baik dalam rangka berhubungan dengan tuhannya maupun lingkungannya. Dalam mewujudkan peserta didik berkarakter dapat dilakukan melalui bimbingan kelompok kepada peserta didik yang berlandaskan pada layanan bimbingan dan konseling islam. Implementasi bimbingan dan konseling islam dalam penanaman karakter diperlukan strategi meliputi: Religious belief, Religious practice, Religious felling, Religious knowledge dan Religious effect. Dalam berlandaskan strategi bimbingan dan konseling islami diharapkan dapat mampu membantu peserta didik dalam memahmi karakter diri dan meningkatkan pendidkan karakter baik untuk lingkungan maupun saat menghadapi suatu masalah di dunia mapun di akhirat.

Kata kunci: bimbingan dan konseling islam, pendidikan karakter, bimbingan kelompok 

  1. PENDAHULUAN

Perkembangan pendidikan yang dirasakan saat ini diwarnai permasalahan konflik yang kompleks & majemuk yg dialami peserta didik. Permasalahan yang dialami peserta didik pada dunia pendidikan mengakibatkan degradasi moral. Dua faktor yg mengakibatkan degradasi moral pada peserta didik yaitu Faktor tersebut yaitu faktor internal & eksternal. Faktor internal yg mengakibatkan konflik pendidikan antara lain: Sumber daya  insan & motivasi menurut pada siswa. Selain itu faktor eksternal yg mensugesti konflik siswa pada dunia pendidikan, yaitu: impak keluarga, sahabat & media sosial.

Perkembangan media elektronik dan media sosial saat ini memang semakin meningkat yang dimana terdapat dampak negatif yang turut menyumbang beberapa aspek negatif pada diri peserta didik, dampat dan aspek negatif yang diberikan oleh media sosial dan elektrik salah satunya web situs yang tidak sopan dan aplikasi yang memanjakan dan memberikan kenyamanan sehingga peserta didik meniru dan melakukan aksi-aksi negatif karena pengaruh dari media internet tersebut. Saat ini semakin banyak kasus-kasus kenakalan dan kurangnya moral dari anak-anak remaja sekolah salah satu kasus di kabupaten klaten, terdapat anak SMA yang melakukan aksi pencabulan pada gadis SMP yang dikenal melalui media sosial, tindakan tersebut dilakukan pelaku setelah melihat video porno. Selain itu kasus di yogyakarta terdapat segerombolan pelajar SMA yang membentuk genk motor, mereka mekalukan tindakan kekerasaan terhadap pedagang kaki lima yang dipenagruhi oleh peserta didk meniru tontonan dari film atau sinetron.
Dalam meningkatkan kualitas diri menjadi individu yang memiliki karakter berakhlak mulia, manusia berkewajiban dapat menjaga dirinya, menjauhkan laranganNYA, mempertahankan kesucian lahir dan batin, selalu menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan sifat disiplin pada diri sendiri dan berusaha sekuat mungkin untu selalu melakukan aktivitas yang bermanfaat pada diri sendiri serta melakukan perbuatan yang terpuji. Setiap individu jika ingin meningkatkan karakter pada hidupnya maka lakukan lah hal tersebut pada aspek kehidupan di setiap aktivitasnya. Menurut Udik Budi Wibowo (2010: 4) mengemukakan "Manusia yang berkarakter adalah individu yang menggunakan seluruh potensi diri, mencakup pikiran, nurani, dan tindakannya seoptimal mungkin untuk mewujudkan kesejahteraan umum". pandangan tersebut dapat disimpuklan bahwa individu dapat dikatakan berkembang secara optimal jika individu tersebut mampu memaksimalkan potensi pikiran, nurani dan tindakan yang di implikasikan dalan kehidupan pribadi dan sosialnya.

Melalui layanan konsultasi Harapannya pendidikan dapat menjadi alternatif solusi dari permasalahan yang sedang dialami Oleh siswa. Menangani masalah kepribadian, yang sebagian besar melibatkan dinamika pribadi peserta Dari segi pendidikan, perlu diberikan layanan konsultasi spiritual. Terkadang itu terjadi sesekali Konflik antara kepuasan kebutuhan material dan kepuasan kebutuhan Secara semangat, situasi ini membuat siswa terkadang tertarik dengan kebutuhan dan keinginannya Terlalu. Bantuan spiritual atau layanan konseling berbasis agama akan Memecahkan masalah karakter siswa. Layanan ini dipandu oleh Dan konsultasi Islam.

Hakekat  bimbingan dan konseling Islam adalah beerusaha keras untuk membantu individu belajar Mengembangkan fitrah dan atau kembali ke fitrah atau kembali ke fitrah, Dengan memberdayakan alam (jasmani, rohani, nafs dan keyakinan) Pelajari dan laksanakan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, agar fitrah itu ada pada diri individu Kembangkan dan operasikan dengan benar dan benar. Pada akhirnya diharapkan agar individu selamat dan memperoleh kebahagiaan yang sejati di dunia dan akhirat (Anwar Sutoyo, 2003: 78).
Untuk meningkatkan pendidikan karakter peserta didik yaitu Guru BK memberikan bimbingan kelompok pada  peserta didik yang berlandaskan dengan layanan bimbingan dan konseling islam supaya dalam proses kegiatan para anggota kelompok dapat memahami dan mendapatkan informasi baik pada  aspek untuk diri sendiri maupun aspek pada agama yang akan bermanfaat saat akhirat kelak.
Maksud dari harapan kami yaitu supaya peserta didik dapat menerapkan pendidikan karakternya pada kehidupan sehari-hari supaya menjadi individu yang dapat berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Adapun implemantasi disini adalah penerapan ide, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan mengenai penerapan bimbingan dan konseling Islam sekolah dalam rangka menanampak pendidikan karakter peserta didik di sekolah dan lingkungan.

  1. PEMBAHASAN

Bimbingan dan Konseling Islam

Secara umum bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen penyelenggara pendidikan di sekolah yang keberadaanya sangat dibutuhkan khususnya untuk membantu agar individu tersebut mampu menjadi pribadi yang mandiri dan berkembang secara optimal dalam kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Sejalan dengan pengertian tersebut Yusuf dan Nurihsan (2012: 9), Bimbingan dan konseling merupakan salah satu hubungan yang bersifat membantu, makna dari bantuan adalah sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisiskrisis yang dialami dalam kehidupannya. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling ialah layanan bantuan yang diperuntukan kepada individu dalam mengembangkan potensi diri dalam memenuhi setiap tahapan dalam tugas perkembangan.

Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun