Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Baswedan Terancam Kalah Sebelum Bertarung; NasDem Terancam Menjadi Parpol Nonparlemen

18 November 2022   12:57 Diperbarui: 18 November 2022   15:53 2558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dan Anies Baswedan saat deklarasi Anies sebagai bakal capres di Nasdem Tower, Jakarta, 3/10/2022 (Kompas.id)

Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 3-9 Oktober 2022 memperlihatkan elektabilitas Partai NasDem hanya 5,4 persen. Berada di bawah PKS yang 6,9 persen, dan Demokrat yang 5,5 persen.

Hasil survei Litbang Kompas yang diadakan melalui tatap muka di 34 provinsi, pada 24 September sampai 7 Oktober 2022 menghasilkan elektabilitas Nasdem 4,3 persen (hanya 0,3 persen di atas ambang batas parlemen), Partai Demokrat 14,0 persen, dan PKS 6,3 persen.

Hasil survei Litbang Kompas itu juga menunjukkan bahwa para pendukung NasDem lebih memilih Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto daripada Anies Baswedan. Ganjar 26,9 persen, Prabowo 17,3 persen, dan Anies hanya 15,4 persen.

Hasil survei dari LSI Denny lebih buruk bagi NasDem. Hasilnya, Partai NasDem tidak lolos ambang batas parlemen dengan perolehan elektabilitas hanya 3,9 persen. Berada di bawah PKS yang 8,3 persen, dan Demokrat  yang 5,4 persen.

Lebih seram lagi hasil survei Indekstat, yang mencatat hasil Partai NasDem tidak lolos parlemen dengan elektabilitas jauh di bawah ambas batas parlemen, yaitu hanya 2,1 persen. Berada di bawah PKS (6,2 persen) dan Demokrat (5,2 persen).

Kemerosotan elektabilitas NasDem itu sesungguhnya merupakan konsekuensi logis dari pendeklarasian Anies sebagai bakal capres-nya NasDem. Sebab Anies merupakan lawan politik dari Jokowi. Hal itu justru secara terang-terangan diutarakan oleh petinggi NasDem sendiri, Zulfan Lindan, yang menyatakan, Anies merupakan antitesa dari Jokowi. Meskipun akibat dari ucapannya itu, Surya Paloh langsung memecatnya dari pengurus partai, tetapi semua orang tahu memang demikian kenyataannya.

Apalagi Surya Paloh juga menggandeng dua parpol oposisi Jokowi, PKS dan Partai Demokrat untuk membentuk Koalisi Perubahan. Koalisi Perubahan akan mengusung visi dan misi yang berbeda dengan visi dan misi Jokowi. Oleh karena itu digunakan nama "Koalisi Perubahan."

Padahal NasDem masih berada di dalam Koalisi Indonesia Kerja, koalisi pendukung Jokowi. Bagaimana bisa  dua hal yang saling bertentangan itu dijalankan secara bersamaan oleh NasDem?

Banyak pemilih NasDem di Pemilu 2019 adalah pendukung Jokowi. Mereka memilih NasDem karena NasDem merupakan salah satu parpol yang paling awal mengusung Jokowi sebagai calon presiden untuk periode kedua di Pilpres 2019. Ketika sekarang NasDem justru mendeklarasikan lawan politik Jokowi sebagai bakal capres-nya, dan justru berkoalisi dengan dua parpol oposisi Jokowi, PKS dan Demokrat, tentu saja mereka tidak akan lagi memilih NasDem di Pemilu 2024. Demikian juga dengan pemilih muda pemula, yang mendukung Jokowi, tentu tak akan mau memilih parpol yang justru merupakan lawan dari Jokowi.

Langkah blunder Surya Paloh itu pasti akan semakin membuat partai NasDem semakin apes di pemilu 2024. Saat ini saja telah berdampak pada rusaknya relasi politik antara Surya Paloh dengan Jokowi.

Jokowi hadir secara fisik dan menyampaikan pidatonya di perayaan HUT ke-58 Partai Golkar, di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, 21/10/2022. Jokowi hadir secara fisik dan menyampaikan pidatonya di perayaan HUT ke-8 Partai Perindo, di MNC Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, 7/11/2022. Tetapi Jokowi absen baik secara fisik, maupun secara virtual di perayaan HUT Partai NasDem, 11/11/2022. Bahkan mengucapkan selamat HUT NasDem pun tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun