Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Problem Tol Laut: Mengapa Tujuannya Belum Tercapai?

26 Juni 2022   18:21 Diperbarui: 26 Juni 2022   21:02 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan muatan Tol Laut (Foto: Kemenhub)

Truk yang seharusnya dalam sehari bisa digunakan untuk 2-3 rit menjadi hanya 1 rit.

Hal-hal itu tentu menyebabkan biaya angkutan truk yang tinggi, yang tentu saja berimbas pada harga barangnya.

Kendala SiToLaut

Sistem proses muat bongkar Tol Laut semula dilakukan secara manual. Sejak 15 Desember 2020 diganti dengan sistem daring dengan aplikasi SiToLaut (Sistem Informasi Tol Laut).

Pemerintah berharap dengan sistem daring aplikasi SiToLaut itu proses muat bongkar Tol Laut akan jauh lebih efesien, mudah, cepat, dan transparan. Dengan aplikasi ini masyarakat dan stake holder lain terkait angkutan Tol Laut dapat mengetahui biaya angkutan, harga barang, dan melacak perjalanan kapal yang memuat barang mereka sampai di pelabuhan tujuan.

Kenyataannya, di beberapa daerah 3TP keberadaan SiToLaut itu justru kerap menjadi penghambat. Justru memperlama proses bongkar muat barang. Hal itu dikarenakan di beberapa daerah 3TP itu jaringan kwalitas internetnya masih buruk.

Aplikasi tidak bisa diakses. Akibatnya proses administrasi yang seharusnya dilakukan secara daring tidak bisa dilakukan. Terpaksa diganti dengan cara manual. Hal ini justru membuat prosesnya menjadi bertele-tele.

Hal tersebut diperparah dengan masalah fasilitas penunjang di daerah-daerah tersebut seperti depo kontainer yang tidak memadai, peralatan bongkar muat seperti crank yang bermasalah, dan permasalahan kwalitas kinerja dan organisasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM).

Dweling time yang seharusnya paling lama 2 hari, bisa menjadi 4 -- 6 hari.

Faktor-faktor ketidakefesiensi itu membuat tingginya biaya bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan tersebut. Tentu saja berdampak pada menjadi lebih mahalnya harga barang-barangnya daripada seharusnya.

Reefer Container

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun