Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Problem Tol Laut: Mengapa Tujuannya Belum Tercapai?

26 Juni 2022   18:21 Diperbarui: 26 Juni 2022   21:02 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan muatan Tol Laut (Foto: Kemenhub)

Pedagang yang ingin mengirim barangnya melalui Tol Laut  menggunakan jasa perusahaan ekspedisi Tol Laut untuk mendapat kontainer. Perusahaan ekspedisi Tol Laut yang mencari kontainer dari Pelni untuk pedagang.

Tetapi Pelni sendiri belum mampu menyediakan jumlah kontainer Tol Laut sesuai dengan kebutuhan. Sering terjadi Pelni kehabisan kontainer di deponya di Surabaya.

Bila sudah demikian, perusahaan ekspedisi Tol Laut terpaksa menyewa dari pihak ketiga dengan tarif yang lebih mahal.

Padahal sebenarnya Pelni mempunyai cukup banyak kontainer kosong yang tidak dimanfaatkan. Kontainer-kontainer mubazir tersebut terlihat menumpuk di beberapa pelabuhan singgah Tol Laut.

Tumpukan kontainer Pelni mubazir di salah satu pelabuhan di daerah 3TP Tol Laut (foto: Beny Tol Laut)
Tumpukan kontainer Pelni mubazir di salah satu pelabuhan di daerah 3TP Tol Laut (foto: Beny Tol Laut)

Kapal Tol Laut yang kembali ke Tanjung Perak biasanya membawa kembali kontainer (kosong) dalam jumlah yang terbatas. Sebelum kapal sandar kontainer-kontainer itu sudah habis dipesan perusahaan-perusahaan ekspedisi Tol Laut untuk pengangkutan trayek berikutnya.

Entah apa yang menjadi dasar Pelni melakukan pembatasan muatan kontainer jauh di bawah kapasitas kapalnya itu.

Ada dugaan itu terkait dengan jumlah subsidi yang diterima Pelni pada setiap trayek. Semakin banyak jumlah muatannya, berarti semakin besar pendapatan yang diperoleh Pelni. Semakin besar pendapatan yang diperoleh Pelni akan mengurangi jumlah subsidi yang bakal diterima Pelni dari pemerintah.

Bila dugaan tersebut benar tentu berpotensi merugikan pemerintah. Anggaran subsidi yang bisa dihemat tidak terjadi karena adanya dugaan "strategi" Pelni untuk mendapat anggaran subsidi sebesar-besarnya.

Depo Kontainer Tidak Representatif

Depo Tol Laut Pelni yang berlokasi di Jalan Gresik Nomor 1, Surabaya, tidak representatif. Terlalu kecil untuk ukuran sebuah depo kontainer. Ditambah dengan proses bongkar muat yang lamban mengakibatkan sering terjadi antrian truk dan trailer yang sangat panjang dan lama. Sebuah truk menunggu muatan dibongkar dari pukul 10 pagi sampai dengan sore bahkan malam hari sudah merupakan hal yang biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun