Mungkin Roy pernah membaca artikel saya itu, Â lalu saat ada "kasus" foto Ahok menjamu para penggiat media sosial itu, ia pun memblokir akun saya. Atau bisa juga karena dia melihat di Kompasiana, artikel-artikel saya selalu pro-Ahok. Maka tanpa ragu di dalam "mabok"-nya itu akun saya, bersama dengan para netizen lain yang berbeda pandangan dengannya pun diblokirnya.
Sebelumnya, saya juga pernah menulis sedikitnya dua artikel kritikan saya kepada Roy Suryo, yaitu sebuah artikel yang saya tulis pada 22 Oktober 2010 dengan judul "Roy Suryo dan Video Penganiayaan Orang Papua", dan sebuah lagi tanggal 14 Mei 2012 dengan judul "Sebenarnya, Roy Suryo Itu Pakar Apa Saja?"
**
Setelah melakukan pemblokiran massal terhadap para pemilik Twitter yang tidak disukainya itu, Roy Suryo pun merasa lebih leluasa untuk terus melancarakan serangan fitnahnya kepada kubu Ahok, masih hanya gara-gara ada 7 kaleng bir di foto tersebut di atas. Â Â
Kemungkinan besar gara-gara sedang menderita post power syndrome,indikasinya antara lain karena sampai sekarang, Â dia sering masih menyingung-nyinggung jabatan Menteri Pemuda dan Olah raganya di era SBY itu, maka itu setelah menyerang Ahok, giliran para pendukung Ahok pun menjadi sasarannya.
Caranya, antara lain, dia memplesetkan nama dan logo "Teman Ahok" menjadi "Teman Mabok", seperti di bawah ini:
[caption caption="(Tribunnew.com)"]
Ketua gerakan anti miras, Fahira Idris pun ikut-ikutan melontarkan kicauan fitnahnya kepada Ahok dengan para tamu para penggiat media sosial itu di akun Twitter-nya, tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu. Dia mengecam Ahok dan para tamunya karena "pesta miras" dan "mabok-mabokan". Setelah mendapat protes keras dari Dian Paramita, salah satu tamu Ahok itu, Fahira menghapus kicauan fitnahnya itu.
[caption caption="(Twitter)"]
Poltak berkicau sebagai berikut:
"Uni @Fahiraidris, anda begitu peduli pada apa yang masuk mulut orang. Sadarkah apa yang keluar dari mulut anda? Fitnah dan hasut"Â