Mohon tunggu...
Garinps
Garinps Mohon Tunggu... Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Pembelajar sejati yang haus akan ilmu di bidang Lingkungan, Kesehatan, IPTEK, Internet, dan Seni.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nanoplastik: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan dan Solusi Praktis untuk Mengatasinya

8 Mei 2025   10:43 Diperbarui: 8 Mei 2025   10:43 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uni Eropa telah melarang penggunaan mikroplastik dalam kosmetik, deterjen, dan produk konsumen lainnya melalui regulasi REACH sejak 2023. Pada April 2025, Komisi Eropa memperbarui pedoman implementasi untuk memperketat pengawasan industri.

Selain itu, banyak peneliti dan lembaga seperti World Health Organization (WHO) mendesak negara-negara untuk memperluas riset mengenai dampak jangka panjang nanoplastik, serta mendorong edukasi publik dan kebijakan pencegahan yang lebih kuat.

Langkah di Indonesia

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada 2025 berdasarkan Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018. Target lainnya adalah pengurangan sampah dari produsen sebesar 30 persen pada 2029, sebagaimana diatur dalam Perpres No. 97 Tahun 2017.

Di tingkat lokal, Kabupaten Banyumas menjadi sorotan dunia berkat inovasi pengelolaan sampahnya. Lewat 29 Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), daerah ini telah mengelola sampah rumah tangga dengan prinsip sirkular ekonomi, dan menjadi rujukan global dalam pengelolaan sampah plastik berkelanjutan.

Greenpeace Indonesia juga bekerja sama dengan Universitas Indonesia untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya nanoplastik terhadap fungsi kognitif manusia, khususnya anak-anak dan kelompok rentan.

Langkah Praktis untuk Mengurangi Paparan Nanoplastik

Walaupun sulit dihindari sepenuhnya, langkah-langkah berikut dapat membantu meminimalkan risiko:

  1. Gunakan Botol Non-Plastik
    Gantilah botol plastik dengan wadah stainless steel atau kaca. Seperti ditunjukkan oleh studi Columbia University, air dalam botol plastik dapat mengandung ratusan ribu partikel nanoplastik per liter.

  2. Hindari Memanaskan Makanan dalam Plastik
    Gunakan wadah keramik atau kaca saat memanaskan makanan. Pemanasan plastik berisiko melepaskan bahan kimia beracun ke dalam makanan.

  3. Gunakan Filter Air yang Efektif
    Pilih filter air dengan teknologi reverse osmosis atau nanofiltrasi untuk menyaring partikel plastik mikroskopis.

  4. Cuci Pakaian Sintetis dengan Bijak
    Gunakan kantong penangkap mikroplastik (seperti Guppyfriend) saat mencuci pakaian berbahan poliester atau nilon.

  5. Pilih Makanan Segar dan Minim Kemasan
    Kurangi konsumsi makanan dalam kemasan plastik. Simpan makanan dalam wadah kaca untuk menghindari migrasi zat kimia.

  6. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun