Uni Eropa telah melarang penggunaan mikroplastik dalam kosmetik, deterjen, dan produk konsumen lainnya melalui regulasi REACH sejak 2023. Pada April 2025, Komisi Eropa memperbarui pedoman implementasi untuk memperketat pengawasan industri.
Selain itu, banyak peneliti dan lembaga seperti World Health Organization (WHO) mendesak negara-negara untuk memperluas riset mengenai dampak jangka panjang nanoplastik, serta mendorong edukasi publik dan kebijakan pencegahan yang lebih kuat.
Langkah di Indonesia
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada 2025 berdasarkan Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018. Target lainnya adalah pengurangan sampah dari produsen sebesar 30 persen pada 2029, sebagaimana diatur dalam Perpres No. 97 Tahun 2017.
Di tingkat lokal, Kabupaten Banyumas menjadi sorotan dunia berkat inovasi pengelolaan sampahnya. Lewat 29 Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), daerah ini telah mengelola sampah rumah tangga dengan prinsip sirkular ekonomi, dan menjadi rujukan global dalam pengelolaan sampah plastik berkelanjutan.
Greenpeace Indonesia juga bekerja sama dengan Universitas Indonesia untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya nanoplastik terhadap fungsi kognitif manusia, khususnya anak-anak dan kelompok rentan.
Langkah Praktis untuk Mengurangi Paparan Nanoplastik
Walaupun sulit dihindari sepenuhnya, langkah-langkah berikut dapat membantu meminimalkan risiko:
Gunakan Botol Non-Plastik
Gantilah botol plastik dengan wadah stainless steel atau kaca. Seperti ditunjukkan oleh studi Columbia University, air dalam botol plastik dapat mengandung ratusan ribu partikel nanoplastik per liter.Hindari Memanaskan Makanan dalam Plastik
Gunakan wadah keramik atau kaca saat memanaskan makanan. Pemanasan plastik berisiko melepaskan bahan kimia beracun ke dalam makanan.Gunakan Filter Air yang Efektif
Pilih filter air dengan teknologi reverse osmosis atau nanofiltrasi untuk menyaring partikel plastik mikroskopis.Cuci Pakaian Sintetis dengan Bijak
Gunakan kantong penangkap mikroplastik (seperti Guppyfriend) saat mencuci pakaian berbahan poliester atau nilon.Pilih Makanan Segar dan Minim Kemasan
Kurangi konsumsi makanan dalam kemasan plastik. Simpan makanan dalam wadah kaca untuk menghindari migrasi zat kimia.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!