Mohon tunggu...
Danicha Rajwaa
Danicha Rajwaa Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa yang gemar menulis dan berbagi sudut pandang tentang isu-isu sosial, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari. Menjadikan tulisan sebagai ruang berekspresi dan belajar bersama.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Biografi Prof. Rosy Setiawati: ILMU SETINGGI LANGIT, KASIH SAYANG SEPENUH HATI

7 Oktober 2025   12:12 Diperbarui: 7 Oktober 2025   12:11 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"A girl's education is the key to unlocking the potential of women everywhere." --- Malala Yousafzai

Kalimat itu menjadi pengingat bagi Prof. Dr. Rosy Setiawati bahwa pendidikan bukan sekadar hak, tetapi cara untuk membuka potensi dan memberi manfaat bagi banyak orang. Keyakinan ini tumbuh seiring perjalanannya di dunia akademik dan peran keibuannya yang penuh kasih.

Sejak kecil, Prof. Dr. Rosy Setiawati sudah menonjol dengan kecerdasan dan rasa ingin tahu yang besar. Di mata guru dan teman teman, beliau dikenal sebagai pribadi yang rajin, disiplin, dan penuh ketekunan. Ketekunan ini terlihat jelas ketika menempuh pendidikan di SMPN 1 Surabaya dan melanjutkan ke SMAN 5 Surabaya, sekolah sekolah favorit yang selalu menantang siswanya untuk memberikan yang terbaik. Fondasi ketekunan dan cinta belajar ini menjadi pijakan kuat untuk perjalanan panjang beliau di dunia kedokteran.

Menapaki Dunia Kedokteran

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, beliau melanjutkan Program Profesi Dokter di Universitas Airlangga. Dunia kedokteran dikenal menuntut fokus tinggi, kesabaran, dan kerja keras tanpa henti. Namun di saat yang sama, beliau juga sudah menjadi seorang ibu muda. Malam malam panjang dihabiskan untuk belajar sambil memastikan anak anak tetap merasa diperhatikan. Saya pernah mendengar beliau bercerita bahwa belajar sambil merawat anak mengajarkan arti kesabaran dan disiplin.

Tantangan yang paling berat datang ketika beliau sedang mengandung anak terakhir, yaitu saya. Saat itu beliau sedang menempuh pendidikan di Waingapu, NTT, jauh dari keluarga yang bisa mendampingi. Hamil besar tidak membuat beliau mundur, justru menambah tekadnya untuk menyelesaikan pendidikan dengan baik. Hari hari di Waingapu diisi dengan belajar, praktik, dan menjaga kesehatan sambil menyiapkan kelahiran saya. Kisah ini menjadi bukti nyata keteguhan hati dan dedikasi beliau yang luar biasa.

Pendidikan Lanjut dan Pengalaman Internasional

Setelah menyelesaikan pendidikan dokter, beliau menempuh spesialisasi Radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Beliau juga mengikuti berbagai program fellowship internasional termasuk Musculoskeletal Imaging di Khoo Teck Puat Hospital Singapura, Musculoskeletal, Breast, dan Gynecology Imaging di Asian Health Partners Singapura serta Musculoskeletal Imaging di Instituto Ricovero e Cura a Carattere Scientifico San Giovanni Rotondo Italia. Setiap pengalaman itu tidak hanya menambah wawasan klinis tetapi juga memperluas cara pandang beliau tentang pelayanan pasien dan pendidikan dokter muda.

Beliau percaya bahwa ilmu adalah pohon yang harus terus disiram agar buahnya bisa dinikmati banyak orang. Dari pengalaman internasional ini lahir visi beliau untuk membentuk generasi tenaga medis yang kompeten, beretika, dan mampu bersaing secara global.

Karier Profesional dan Kehidupan Keluarga

Kini sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Musculoskeletal dan Clinical Radiology serta dosen aktif di Fakultas Kedokteran, Prof. Rosy dikenal sebagai sosok disiplin, cerdas, dan berdedikasi tinggi. Mahasiswa dan rekan sejawat mengagumi keteladanan beliau bukan karena gelar panjang tetapi karena konsistensi dalam tindakan.

Di balik semua itu, kehidupan keluarga tetap menjadi pusat energi bagi beliau. Kehadiran beliau di rumah bukan sekadar sebagai orang tua tetapi juga sebagai teman, pendengar, dan sumber inspirasi bagi anak anak. Saya merasa bangga menyebut beliau sebagai ibu saya karena bagaimana beliau selalu menyempatkan waktu untuk duduk bersama keluarga, mendengarkan cerita anak anak, atau sekadar bercanda di sela kesibukan. Tidak jarang beliau memasak, menemani belajar, atau mengajak anak anak berjalan santai untuk menghilangkan penat setelah hari panjang.

Kisah masa hamil besar di Waingapu menambah kekaguman terhadap beliau. Tanpa keluarga yang mendampingi, beliau menapaki hari hari penuh tantangan dengan ketenangan dan kesabaran, tetap fokus pada pendidikan dan kesehatan. Kehadiran beliau yang konsisten dalam keluarga menunjukkan bahwa seorang perempuan bisa menapaki puncak karier tanpa kehilangan kasih sayang dan perhatian terhadap anak anak. Bagi beliau, keluarga adalah energi yang menguatkan langkah profesional dan mengajarkan nilai empati, rasa syukur, serta kerja keras. Kehidupan rumah yang harmonis menjadikan beliau sosok yang tidak hanya dikagumi secara akademik tetapi juga dicintai karena kelembutan hati dan kesabaran.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun