4 Energi dalam Menghargai Hidup

Bagaimana caranya untuk belajar menerapkan dan menyebarkan 4 energi menghargai tersebut? Bagi saya sendiri, saya mencoba untuk selalu menarik napas terlebih dahulu setelah selesai melihat pendapat atau karya seseorang. Diam sejenak, tidak langsung menekan kolom komentar. 

Cukup berkomentar di dalam hati terlebih dahulu. Lagipula, jatuhnya sama saja kan? Sama-sama dapat memberikan kritik dan saran. Kemudian saya akan berpikir terlebih dahulu, mencoba menelisik dari sisi lain. 

Mencari referensi di internet, bertanya pada pihak sana dan sini, dan tetap diam sebelum saya merasa cukup untuk meneliti dia. Jika saya telah mencapai titik itu, terkadang saya sudah lupa bahwa dulu saya ingin mengomentari dia. 

Apabila pendapat saya dirasa penting bagi kepentingan sosial, maka saya akan mengutarakannya. Namun, jika hasilnya ternyata memang buruk, maka saya akan lebih memilih diam. Karena hal tersebut sudah basi untuk dikomentari lagi. Semua orang juga tahu, suatu hal viral dalam waktu tertentu saja.

Memang sebuah utopia jika kita membicarakan hidup tanpa konflik. Namun setidaknya lingkungan sekitar kita dipenuhi oleh orang-orang yang suka berdamai dan tidak saling menjatuhkan. 

Manusia sebagai makhluk sosial adalah saling membutuhkan. Maka dari itu menghargai hadir sebagai konsekuensi dari saling membutuhkan. Jika kamu menghargai seseorang maka ia tak akan segan menghargai kamu pula. Setelah itu berlanjut ke saling menolong. Sehingga hidup akan penuh dengan energi baik dengan sendirinya.

"The world would be a better place for You and I."

 Salah satu kutipan lagu Jason Mraz berjudul Try tersebut mampu menggambarkan atmosfir kehidupan yang lebih baik jika manusia mulai membiasakan untuk hidup saling menghargai. Kebutuhan setiap manusia akan terpenuhi. Mari menyebarkan energi menghargai untuk kehidupan yang lebih baik.