3. Menurunnya Interaksi Sosial di Dunia Nyata
Kemudian, kecanduan scroll TikTok juga dapat mengurangi kualitas interaksi sosial secara langsung. Banyak pelajar lebih memilih menghabiskan waktu dengan gawai dibandingkan berkomunikasi dengan keluarga atau teman secara tatap muka.
Padahal, interaksi sosial merupakan bagian penting dari perkembangan remaja, baik secara emosional maupun psikologis. Ketika hal ini terganggu, pelajar bisa merasa lebih mudah cemas, kesepian, atau bahkan terisolasi dari lingkungan sekitar.
4. Dampak terhadap Kesehatan Mental
Terakhir, penggunaan TikTok secara berlebihan juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Hal ini terjadi karena pengguna tanpa sadar membandingkan hidupnya dengan kehidupan ideal yang ditampilkan oleh para content creator. Akibatnya, muncul rasa kurang percaya diri, cemas, atau tekanan untuk tampil "sempurna."
Meskipun dampaknya cukup serius, kecanduan scroll TikTok sebenarnya bisa diatasi jika ada kesadaran dan kemauan untuk berubah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
Menetapkan batas waktu penggunaan harian melalui fitur kontrol waktu di ponsel.
Mengatur jadwal belajar dan hiburan secara seimbang, sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Mencari alternatif hiburan yang lebih produktif, seperti membaca, menulis, olahraga, atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Mencoba detoks digital, yaitu beristirahat dari media sosial untuk sementara waktu demi memulihkan fokus dan kesehatan mental.
Kecanduan scroll TikTok merupakan tantangan nyata yang dihadapi oleh pelajar di era digital saat ini. Meskipun TikTok menawarkan berbagai manfaat dan hiburan, penggunaan yang tidak terkendali dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan akademik dan kehidupan sosial pelajar.