Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keindahan Momiji di Musim Gugur dan "Rasa" Orang Jepang

25 November 2017   08:10 Diperbarui: 27 November 2017   20:20 8253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shoutengu Saikouji Mino, Oosaka (Dokumentasi Pribadi)

Musim gugur di Kuil Eigenji (Dokumentasi Pribadi)
Musim gugur di Kuil Eigenji (Dokumentasi Pribadi)
Kita juga bisa menemukan berbagai ungkapan dalam bahasa Jepang untuk menggambarkan musim gugur.

Misalnya ungkapan akakuchiba, yang melambangkan warna orange namun dengan nuansa merah tua yang pekat. Ungkapan ini sudah digunakan sejak jaman Heian (sekitar tahun 700 sampai 1000 masehi).

Lalu ada ungkapan ukon-iro, yang melambangkan warna kuning keemasan. Warna ini sangat disukai di jaman Edo (sekitar tahun 1600 sampai 1800). Warna ini juga melambangkan keberuntungan,sehingga banyak digunakan sebagai warna untuk dompet dan furoshiki (kain panjang untuk membungkus barang).

Daun berguguran di dekat rumah (Dokumentasi Pribadi)
Daun berguguran di dekat rumah (Dokumentasi Pribadi)
Upacara minum teh di luar (disebut nodate) juga bisa ditemui di taman-taman dalam kota Tokyo seperti di Hamarikyuu atau di Koishikawa Kourakuen (juga di berbagai tempat di seluruh Jepang). Menikmati teh diluar menyatu dengan alam memang mempunyai sensasi tersendiri. Saya pernah ikut serta beberapa kali dalam acara ini. Kehangatan dan bau harum dari daun teh selain membuat tubuh terasa hangat, kita juga bisa merasa agak rileks. Hal ini sangat membantu karena suhu udara di musim gugur terasa dingin dibadan (khususnya untuk orang kelahiran daerah tropis seperti saya). Disamping itu, sambil menikmati teh, mata kita juga terhibur karena bisa menikmati keindahan dari momiji. 

Siapa saja bisa ikut serta acara ini dengan membayar sekitar 100 sampai 300 yen. Mungkin pembaca juga bisa mencobanya kalau kebetulan sedang berada di Jepang waktu musim gugur.

Musim gugur di Oume Keikoku (Dokumentasi Pribadi)
Musim gugur di Oume Keikoku (Dokumentasi Pribadi)
Musim gugur juga digunakan sebagai komponen dalam penyusunan kata-kata di waka(puisi klasik Jepang). Di dalam waka, mereka menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan musim gugur, beberapa diantaranya seperti kata momiji, tsuki(bulan), urokogumo(awan berbentuk sisik), shika (kijang, yang musim kawinnya adalah di musim gugur).


Musim gugur juga menjadi inspirasi bagi penyair seperti  Yosano Akiko, Masaoka Shiki, Higuchi Ichiyou, Ishikawa Takuboku dan lainnya.  Mereka menulis puisi yang isinya atau inspirasinya datang/berhubungan dengan musim gugur. Salah satu bait puisi yang saya suka dan berhubungan dengan musim gugur adalah puisi karangan Yosano Akiko, yang berbunyi "wakaki mi no koi suru yauni aki no kumo ugokimo tomazu honoka naredomo". Yang intinya melukiskan orang muda yang jatuh cinta, adalah seperti awan di musim gugur. 

Ada juga ungkapan bahasa Jepang  "onna gokoro to, aki no sora" yang mempunyai arti, hati wanita itu seperti langit musim gugur. Sebagai catatan, pemahaman orang Jepang adalah, langit musim gugur itu tidak bisa diduga karena gampang berubah. Bagaimana pembaca ? Benar apa tidak nih ?

Musim gugur di Kayano Kougen (Foto medium format /velvia. Dokumentasi Pribadi)
Musim gugur di Kayano Kougen (Foto medium format /velvia. Dokumentasi Pribadi)
Penutup

Di Jepang, ada lagu yang populer dengan judul "lagu 4 musim", yang isinya menceritakan bagaimana sifat-sifat orang yang suka masing-masing musim ditambah dengan perasaan atau relasi hubungannya dengan orang lain. 

Di musim semi dikatakan seperti teman, musim panas seperti ayah, musim dingin seperti ibu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun