Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menengok Kemeriahan Tokyo Game Show 2017

24 September 2017   22:01 Diperbarui: 25 September 2017   08:22 2376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu masuk hall tempat berlangsungnya TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)

Akhir minggu ini, di Makuhari Messe (Convention Center yang berlokasi di prefektur Chiba) diselenggarakan acara tahunan Tokyo Game Show (TGS).

Saya nggak tahu alasan, kenapa namanya "Tokyo" Game Show, tapi acaranya di "Chiba". Jadi harap jangan protes ke saya ya.

Dua hari pertama yaitu tanggal 21-22 September, acaranya khusus bagi kalangan pelaku bisnis game, sehingga pengunjung otomatis tidak perlu membayar untuk melihatnya alias gratis kalau sudah registrasi. Lalu dua hari berikutnya yaitu tanggal 23-24 September, acaranya dibuka untuk umum tapi nggak gratis, alias harus membayar harga tanda masuk sebesar 1200 yen.

Saya mempunyai kesempatan untuk melihat acaranya hari ini. Acara dimulai jam 10:00 dan saya tiba di lokasi sekitar jam 10 lewat sedikit. Walaupun sudah banyak orang yang menunggu untuk masuk, namun (seperti kebiasaan orang Jepang) mereka antri dengan rapi jali, dipandu oleh petugas untuk memasuki area di mana acara dilaksanakan.

Tiket Masuk TGS (Dokumentasi Pribadi)
Tiket Masuk TGS (Dokumentasi Pribadi)
TGS dari tahun ke tahun

TGS pertama kali diadakan pada tahun 1995. Di tahun ini, industri perangkat game dikatakan memasuki generasi ke 5. Dua bulan sebelum acara pembukaan TGS, Nintendo ikut dalam "perang" pemasaran perangkat game dan meluncurkan game terbarunya Nintendo64. Namun sayangnya, mereka tidak ikut memamerkan produknya di acara tersebut.

Hanya produk-produk game (software) untuk Nintendo yang dikeluarkan oleh beberapa developer saja yang ikut pameran. Produk PlayStation dari Sony mendominasi acara tersebut, sehingga masyarakat pada saat itu sudah menduga bahwa Sony akan menjadi penggerak dan pemimpin dalam dunia game Jepang ke depan.

Stan perusahaan mobile game 6waves (Dokumentasi Pribadi)
Stan perusahaan mobile game 6waves (Dokumentasi Pribadi)
Pada tahun-tahun berikutnya, jumlah perusahan yang ikut ambil bagian pada TGS bertambah banyak. Selain perusahaan berskala besar, perusahaan kecil dan startup juga mulai bermunculan untuk bergabung dalam pameran.

Tahun ini, penyelenggaraan acara menitikberatkan pada 4 unsur, yaitu memperkuat penyiaran secara langsung penyelenggaraan (semua acara) melalui internet, menyebarluaskan e-sport kepada masyarakat, pengenalan game yang berbasis Virtual Reality, Augmented Reality dan campuran antara keduanya (Mixed Reality), dan terakhir memperbanyak peserta (industri atau perusahaan) dari luar Jepang.

Dimana ada gula, disitu ada semut (Dokumentasi Pribadi)
Dimana ada gula, disitu ada semut (Dokumentasi Pribadi)
Ada sekitar 609 perusahaan dan organisasi yang turut ambil bagian dalam acara selama 4 hari. Jumlah ini adalah 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang bergabung pada acara Game Show yang diadakan 5 tahun yang lalu. Dari total acara 4 hari, jumlah game ataupun barang2 yang dijual yang berhubungan dengan game diperkirakan sekitar 1300 buah.

Yang menarik, ada sekitar 317 perusahaan dan organisasi dari luar Jepang yang ikut meramaikan acara pada tahun ini. Dimana jumlah tersebut adalah lebih dari setengah dari jumlah total perusahaan/organisasi yang ambil bagian pada TGS 2017.

Stan PlayStation (Dokumentasi Pribadi)
Stan PlayStation (Dokumentasi Pribadi)
Saya juga sempat mampir di stan Indonesia yang juga ikut meramaikan TGS tahun ini. Indonesia mempunyai stan cukup besar dan meriah dan letaknya di dalam area yang disebut dengan "New Star's Asia". Di dinding stan ada tulisan besar "archipelageek".

Archipelageek adalah program yang diusung oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dan Asosiasi Game Indonesia. Ada sekitar 6 developer game dan publisher yang ikut serta tahun ini.

Stan Indonesia di TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Stan Indonesia di TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Dalam sambutan pembukaan TGS 2017, ketua CESA (Computer Entertainment Supplier's Association) Okamura Hideki mengatakan, bahwa kita ada di era dimana semua orang bisa menikmati game yang melebihi batas2 realitas. Lalu dia juga berkata bahwa, ini adalah momen bagi masyarakat di dunia untuk menciptakan kesempatan menikmati e-sport.

Pasar Game di Jepang

Pada saat pembukaan TGS pada tanggal 21 September, saham2 JASDAQ yang dilaporkan Nikkei mengalami kenaikan sebesar 0.19%. Sayangnya, kenaikan ini bukan karena adanya pergelaran TGS. Bahkan sebaliknya, ada beberapa saham yang berhubungan dengan game malah dijual ke pasaran, atau ada anak perusahaan pembuat game yang ikut pada perhelatan TGS mengalami sedikit kenaikan harga pada pembukaan pasar saham di pagi hari (tanggal 21), namun akhirnya malah mengalami penurunan harga di penutupan pasar.

Pengunjung di TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Pengunjung di TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Namun secara keseluruhan, pasar game domestik Jepang memang mengalami peningkatan yang pesat, yang nominalnya mencapai rekor tertinggi pada tahun 2016 sebesar 1 milyar 380 juta yen. Hanya perlu diberi catatan sedikit, bahwa nominal ini terutama adalah jumlah nilai game terjual dari game aplikasi pada gawai, bukan pada perangkat game portabel untuk rumahan. Game (software) yang diproduksi untuk perangkat game rumahan (berikut perangkat game/hardware nya), masih menunjukkan gejala yang tidak menggembirakan yaitu mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Hal ini berhubungan erat dengan perubahan pola bermain masyarakat, dari pola bermain game yang sifatnya "statis" (yaitu alat permainan membutuhkan suatu tempat dan hubungan koneksi ke layar televisi), kemudian berubah ke pola permainan game yang sifatnya "dinamis" (yaitu permainan dimainkan dengan gawai yang tidak membutuhkan tempat maupun koneksi ke layar televisi).

Ide orang Jepang ada2 saja....Cosplay dalam display di TGS (Dokumentasi Pribadi)
Ide orang Jepang ada2 saja....Cosplay dalam display di TGS (Dokumentasi Pribadi)
e-sport pada TGS

Pada TGS tahun ini, e-sport merupakan jenis game yang mendapat perhatian khusus dari pengunjung. Delapan perusahaan game Jepang ternama, seperti Capcom (mungkin ada yang ingat dengan game legendaris Street Fighter ?) dan Sega Games mengadakan kompetisi terbuka e-sport selama acara TGS.

Menurut perusahaan riset Newzoo, sampai dengan tahun 2020, populasi masyarakat di dunia yang menikmati permainan e-sport ditaksir ada sekitar 500 juta orang.

Namun perkembangan e-sport di Jepang termasuk lambat. Salah satu sebabnya adalah belum adanya undang2 yang mengatur misalnya berapa besarnya hadiah (maksimal) yang bisa diberikan pada pemenang kontes e-sport. Lalu, kurangnya pusat2 latihan untuk mendidik orang yang ingin menjadi gamer profesional juga merupakan salah satu sebab lambatnya perkembangan e-sport di Jepang.

Salah satu e-sport yaitu Gran Turismo terbaru, yang memakai teknologi AI, VR dan 4K (Dokumentasi Pribadi)
Salah satu e-sport yaitu Gran Turismo terbaru, yang memakai teknologi AI, VR dan 4K (Dokumentasi Pribadi)
Penutup

Di TGS kali ini, seperti tahun sebelumnya ada banyak acara yang bisa disaksikan. Mulai dari acara peluncuran game baru, stan untuk mencoba langsung game, atau jika ada yang mau menguji ketrampilannya, kita bisa ikut pertandingan game.

Ada juga acara talk show yang berisi cerita atau tanya jawab dengan pelaku kreatif game mulai dari game designer, director, dll. Ada juga acara bincang2 para pelaku bisnis anime (dimana anime mempunyai hubungan yang kuat dengan game) dan pelaku industri game, dengan menghadirkan tokoh anime (pengisi suara) atau animatornya sendiri.

Stan game Tokimeki Idol (Dokumentasi Pribadi)
Stan game Tokimeki Idol (Dokumentasi Pribadi)
Lalu tidak ketinggalan, ada juga acara untuk kemanusiaan yaitu barang-barang koleksi dari pelaku bisnis game (misalnya game creator) yang merupakan barang yang biasanya tidak dijual atau tidak dapat ditemukan di pasaran (alias barang langka bagi penggemar game nya), dilelang dan uang hasil lelangnya dikumpulkan untuk amal bagi pemulihan daerah korban bencana alam.

Dan tentunya, yang ditunggu-tunggu dari para pengunjung (tentunya bagi saya juga) adalah acara foto bersama cosplayer di area yang sudah disediakan, atau memfoto para gadis penunggu stan yang menarik, maupun sekedar antri untuk mendapatkan merchandise yang khusus disediakan pada saat pameran.

Acaranya TGS dilangsungkan setiap tahun. Jadi jika ada pembaca yang gemar game dan berminat, mungkin bisa menengok acara TGS berikutnya sambil berwisata tahun depan.

Merchandise oleh2 dari TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Merchandise oleh2 dari TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun