Mohon tunggu...
Danar Drestanto
Danar Drestanto Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Topeng yang berusaha mengubah dunia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cari Jodoh atau Cari Cinta?

13 Januari 2018   22:10 Diperbarui: 14 Januari 2018   00:54 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta yang saya sebut di sini adalah cinta itu sendiri. Bukan calon pasangan anda. (Penjelasan lebih lanjut perihal ini bisa dilihat di tulisan saya berjudul Redupnya Makna "cinta" di "Zaman Now" )

Hal yang perlu kita tanya dalan diri kita sekarang adalah :

"Bagaimana saya bertanggung jawab atas deklarasi cinta yang sudah saya tujukan kepada seseorang?"

Kita berani dan siap terjun ke dalam romantisme, tapi kita tidak siap untuk 'mencintai' seseorang. Kita siap untuk bergonta-ganti pasangan, tapi kita tidak siap untuk mempertahankan cinta yang sudah kita ungkapkan. Yang kita takutkan nanti ketika menjalankan hubungan dengan seseorang adalah kehilangan orang tersebut. Bukan kehilangan cinta dalam hati kita. Karena kita tidak pernah tau dan tidak bisa memberi 'dalil' yang tegas kepada cinta kita. Kita hanya 'copas' stereotip cinta dari orang lain. Kan tidak lucu, kalau saya bilang cinta anda hari ini termasuk plagiarism.  Anda copasteori cinta orang lain, semata-mata agar anda mendapatkan jodoh. Tanpa pernah menginginkan untuk mengetahui dan merasakan hakikat dari cinta itu sendiri.

Al-hafidz Ibnu Hajar pernah mengatakan :

"Cinta sejati itu tidak bertambah karena kebaikan personal. Juga tidak berkurang karena keburukan personal."

Begitu juga Ibnu Qayyim Al-Jauziyah :

"Jika engkau mencintai seseorang karena sesuatu, maka engkau akan pergi jika sesuatu itu hilang."

Maka cintailah dia karena cinta. Karena cinta tak akan pernah mengkhianatimu selama engkau bersamanya. Cinta adalah cahaya yang bersinar di hatimu. Cahaya itu mungkin akan membakarmu karena panas yang dipancarkan. Tapi jangan lupa, bahwa cahaya itu pula yang bersinar menerangi hatimu sehingga engkau tidak buta dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun