Mohon tunggu...
Danang Wiryawan
Danang Wiryawan Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Cita-cita ingin menjadi Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Film

Film "Get Out" dan Kaitannya dengan Teori Komunikasi

5 Juli 2020   21:00 Diperbarui: 6 Juli 2020   14:02 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Get Out wallpapercave.com

Get Out adalah film bergenre thriller-horor rilisan tahun 2017. Film ini ditulis, diproduksi, serta diarahkan oleh Jordan Peele dan merupakan karya penyutradaraan pertamanya. Get Out dibintangi oleh Daniel Kaluuya, Allison Williams, Bradley Whitford, Caleb Landry Jones, Stephen Root, Lakeith Stanfield, dan Catherine Keener.

Film ini berkisah tentang pasangan muda interrasial yang mengunjungi kompleks tempat tinggal orang tua dari si wanita. Lokasinya yang cukup terpencil, di mana tetangga terdekat saja berada di seberang danau. Ternyata, ada rahasia besar nan mengerikan yang bakal terungkap.

Chris Washington (Daniel Kaluuya) merupakan seorang fotografer berkulit hitam yang berbakat, dia mempunyai seorang kekasih bernama Rose Armitage (Allison Williams) yang berkulit putih. Untuk mengenal lebih jauh terhadap keluarga Rose, mereka akan menghabiskan akhir pekan di rumah orang tua Rose (Bradley Whitford & Catherine Keener), Chris dihinggapi keraguan bahwa mereka akan menolaknya karena perbedaan warna kulit, tetapi bukan itu yang sebenarnya dikhawatirkan oleh Chris, melainkan kebebasan dan jiwanya yang akan terancam hilang. Karena semakin lama Chris di tempat itu, semakin banyak kejadian ganjil terjadi. Kejadian itu seperti anehnya tingkah laku kedua orangtua dan kakak Rose (Caleb Landry Jones), kedua pembantu kulit hitamnya yang perlakuannya tidak wajar, hingga para tetangga yang perlakuannya tidak membuat Chris nyaman. Semua kejadian itu pun mengarah ke inti misteri film ini.

Di film Get Out, Jordan Peele memberi dimensi yang berbeda tentang rasisme. Dikemas dengan genre horor-thriller, film ini bertutur dengan cara yang cukup mengesankan. Rasisme yang diangkat pun bukan hanya sekadar tentang orang kulit putih menindas orang kulit hitam. Jordan Peele memasukkan rasisme yang cara yang lebih halus, tidak terlalu tajam tapi mengena. Seperti misalnya dialog atau perkataan yang terkesan wajar, namun sebenarnya membuat orang kulit hitam tidak nyaman dan tersinggung ketika disampaikan.

Teori Komunikasi di Film "Get Out"

1. Teori Kecemasan dan Ketidakpastian :

Teori ini dikembangkan oleh William Gudykunts yang memfokuskan pada perbedaan budaya antar kelompok dan orang asing. Ia menjelaskan bahwa teorinya ini dapat digunakan dalam segala situasi dan kondisi berkaitan dengan terdapatnya perbedaan diantara keraguan dan ketakutan. Gudykunts berpendapat bahwa kecemasan dan ketidakpastianlah yang menjadi penyebab kegagalan komunikasi antar kelompok.

Chris yang berkulit hitam merasakan perbedaan budaya dengan orang kulit putih, sehingga ketika dia bertemu dengan Logan (Lakeith Stanfield) di dalam pesta kebun di kediaman keluarga Rose, ia merasa senang dan mencoba bersalaman dengan gaya budayanya. Chris pun merasa asing diantara kerumunan orang kulit putih, kondisi dan situasi yang terdapat perbedaan seperti yang dirasakan oleh Chris menimbulkan keraguan dan ketakutan pada dirinya yang merasa dia tidak diterima di lingkungan keluarga Rose dan menyebabkan kegagalan di dalam komunikasi antar kelompok.

2. Teori Negosiasi Wajah :

Teori yang di kemukakan oleh Stella Ting-Toomey ini menjelaskan bagaimana perbedaan-perbedaan dari berbagai budaya dalam merespon berbagai konflik yang dihadapi. Ia berpendapat bahwa orang-orang dalam setiap budaya akan selalu mencitrakan dirinya didepan publik, hal tersebut merupakan cara baginya agar orang lain melihat dan memperlakukannya.

Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa wajah bekerja merujuk pada pesan verbal dan non verbal yang membantu menyimpan rasa malu dan menegakkan muka terhormat. Dalam hal ini, identitas selalu dipertanyakan, kecemasan dan ketidakpastian yang disebabkan konflik membuat kita tak berdaya dan harus menerima.

Ketika Chris mengenalkan dirinya kepada keluarga Rose,ia mencitrakan dirinya berbeda dan berusaha untuk mengubah pandangan orang kulit putih terhadap orang kulit hitam. Chris menampilkannya dengan cara bersikap sopan, santun, ramah, dan selalu tersenyum terhadap keluarga Rose.

Ketika kerabat dari Dean Armitage (Bradley Whitford) melihat Chris dengan pandangan aneh, raut wajah Chris menunjukkan rasa kecemasan dan diliputi rasa ketidakpastian, apakah ada yang salah dari dirinya tetapi Chris hanya bisa menerimanya. Sampai pada akhirnya merasa panik ketika fotonya dipamerkan kepada khalayak umum.

3. Teori Kode Bicara :

Gerry Phillipsen dalam teorinya ini berusaha menjelaskan bagaimana keberadaan kode bicara dalam suatu budaya. Dan juga bagaimana kekuatan dan substansinya dalam sebuah budaya.

Terdapat perbedaan dalam gaya bicara orang kulit putih dan orang kulit hitam. Ketika Chris bertemu Logan ia mengeluarkan logat bahasa rasnya karena ia melihat sesama orang kulit hitam, tetapi respon dari Logan yang berbeda seperti orang kulit hitam pada umumnya menimbulkan kebingungan dan kecurigaan pada diri Chris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun