Tips Praktis untuk Penggunaan Watermark Karya AI
Bagi siapa pun individu, media, atau organisasi yang ingin menyematkan watermark, pertimbangkan langkah-langkah berikut:
- Dokumentasikan Proses Kreatif: Catat prompt yang digunakan, proses penyuntingan, atau kontribusi lain untuk memperkuat klaim kepemilikan.
- Periksa Ketentuan Platform AI: Pahami hak dan batasan yang ditetapkan oleh penyedia AI Anda.
- Gunakan Watermark Secara Bijak: Pilih desain yang subtil, tidak mengganggu estetika karya, tetapi tetap efektif untuk perlindungan.
- Dapatkan Izin Jika Diperlukan: Jika karya melibatkan kolaborator atau freelancer, mintalah izin tertulis sebelum menambahkan watermark Anda.
- Konsultasikan Ahli Hukum: Jika karya digunakan untuk tujuan komersial atau skala besar, konsultasi dengan ahli hukum kekayaan intelektual sangat disarankan.
Menyematkan watermark pada karya AI adalah praktik yang sah selama pihak yang melakukannya memiliki kontribusi kreatif yang jelas atau izin yang sah. Baik individu, media, maupun perusahaan besar, semua memiliki hak untuk melindungi karya mereka, asalkan mematuhi hukum dan etika. Di tengah perkembangan teknologi dan hukum yang masih beradaptasi, transparansi dan penghormatan terhadap kontribusi semua pihak adalah kuncinya.
Watermark pada karya AI bukan hanya soal perlindungan, tetapi juga cerminan identitas dan tanggung jawab. Pastikan watermark Anda menceritakan kisah kreativitas yang adil dan jujur.
(Artikel ini bersifat umum dan tidak menggantikan nasihat hukum profesional)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI