"Soal kualitas biarkan kopi itu yang berbicara tapi, harus kita yang bercerita." -Daru Handojo-
Kopi tak cuma bisa dinikmati lewat seruputan pertama hingga terakhir dari cangkir espresso atau kopi tubruk. Kopi bisa juga dijadikan sebuah pengalaman yang menarik, meskipun menengguk kopi itu sendiri adalah pengalaman tetapi akan menjadi penuh pengalaman dan kenangan seandainya sakralitas kopi bisa dilakukan melalui serangkaian kunjungan.
Misalnya bereisata ke kebun kopi, ikut memetik ceri bersama para petani, menjemur, menyangrai, menumbuk hingga menyeduh sendiri dengan berbagai brewing methode yang disukai.

Dalam waktu yang relatif tak akan lama lagi, wisata berbasis kopi bisa ditemui di kawasan Geopark Nasional Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya.

Dengan menyandang status Geopark Nasional ini, maka berbagai langkah lanjutan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya guna mengembangkan destinasi wisata di kawasan tersebut agar lebih menarik untuk dikunjungi diantaranya dengan melakukan penataan kawasan Galunggung di berbagai lini.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat serta pemangku kepentingan yang memiliki awareness yang sama bagi perkembangan pariwisata di Geopark Galunggung.

"Menjadikan Galunggung sebagai Geopark Internasional adalah hal yang sangat mungkin dicapai dengan membentuk tim percepatan," terang Endah Wahyu Sulistiawati dari Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang turut hadir sebagai salah seorang pembicara dalam forum ini.Â
Endah mengatakan bahwa harapan menaikan status geopark nasional menjadi geopark global bisa saja terealisasi bahkan dalam waktu dekat. yang sekaligus menyoroti tiga elemen penting dalam pengembangan pariwisata, yaitu Attraction, Amenities, dan Access.
"Dengan tiga elemen penting tadi, buatlah wisatawan itu datang berkali-kali, dan kopi sebagai subsektor kuliner bisa memberi kontribusi konstruktif bagi pengembangan Geopark Galunggung," kata dia.

"daun kopi bisa dijadikan teh jika diolah dengan benar dan itu cukup menyehatkan, asal waktu pemetikan daunnya tepat waktu," ujar Nunu yang kini sedang memproduksi produk turunan kopi seperti parfum kopi, sabun kopi dan lainnya.
"sayang sekali, saya baru tahu sekarang jika di Tasik ini ada kopi, apa saya yang kekurangan informasi," pungkas Nunu.
Baca juga: Resistensi Bisa Dikikis Kopi
Sementara itu Anggota DPR RI Fraksi PKS, Thoriq Hidayat mengatakan Galunggung sebagai objek wisata harus memiliki daya tarik lainnya, sehingga orang mau berkunjung.
"Salah satu daya tarik yang menjadi potensi adalah kopi. Dan saya berharap ketika orang berbicara tentang Tasikmalaya, maka akan bicara tentang Geopark Galunggung, kemudian juga berbicara tentang kopi.Â
Banyak hal yang bisa dikembangkan terkait dengan kopi yang ada di Kabupaten Tasikmalaya ini. Kopi merupakan bagian dari kuliner yang dapat menunjang ekonomi kreatif dan pariwisata," papar Thoriq.
Baca juga: Galunggung Mengembangkan Agrowisata Berbasis KopiÂ

"Elemen dasar pariwisata itu adalah akomodasi, fasilitas penunjang, fasilitas komunikasi dan daya pembeda. Kopi sebagai salah satu daya tarik, maka harus berkualitas," ungkap juragan Upnormal tersebut.
Menurutnya untuk menunjukan sebagus apa kualitas kopi yang ditawarkan ke konsumen pedagang tak perlu mengklaim produk kopinya lebih enak atau bagus dari yang lainnya dikarenakan kopi di setiap daerah memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing,Â
"jadi biarkan kopi yang bicara!" Kata Daru.
(Bersambung)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI