Ketika orang - orang bertanya, bagaimana rasanya, kematian yang begitu muda, ketika masa depan masih menanti dengan jutaan asa. Aku tidak tahu harus menjawab seperti apa. Aku tersudut ingin segera menutup telinga.
Hanya saja, aku tahu satu hal. Pria ini tidak benar - benar menyerah saat dia menemui ajal. Aku tahu, dia tidak ingin kehidupan yang berakhir dalam usia tua, sunyi bersama duka. Aku tahu, sebab dia pernah bercerita. Suatu saat kelak, ketika dia sudah merasa cukup, dia pergi dan takkan kembali.
Aku tahu, hari ini akan tiba. Adam sudah berulang kali mengingatkanku agar mempersiapkan air mata. Waktu itu, dia tertawa dalam sebuah rencana. Aku mendengar keinginan itu ketakutan, tak tahu harus berbuat apa.
Namun, alasan sebenarnya dia meninggalkan dunia. Kubiarkan menjadi rahasia semesta. Yang aku mengerti, dia bahagia dalam mati.