persetan katanya mengumpat dalam diam. Lalu dia tenggelam disana sekali lagi, dibalik meja makan, menatap semua hidangan, tidak tersentuh, hanya menjadi sampah hidangan malam.
"aku mau tidur" kata suami tak menoleh padanya meski sedetik
Aku harap kau tak akan pernah terbangun gumam hatinya sudah mati rasa meski sejentik
***
Pagi masih terlalu muda, pria itu terbangun dengan tanpa istri disisinya. Dilangkahkannya kakinya menuju meja makan tempat terakhir mereka berbicara. Pria itu terkejut dengan pandangan matanya. Bercak darah menghiasai meja. Sang wanita mati memotong urat nadinya.
Pria itu menangis berpeluh. Kini dia menyesal mendustakan cinta yang masih mencari sebuah ruh. Dia putuskan menyusul istri dan mati bersimpuh. Mati karena cinta yang seharusnya menjadi penyembuh. Gelas itu masih penuh, menanti untuk disentuh.