Shalat Zuhur berjemaah di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (5/12/2021) terasa mimpi. Dan sangat terasa sekali bagaikan impian yang sudah sangat lama terpendamnya, terwujud dengan cara tidak ada planning tadinya.
Dan memang ke ibukota Jakarta saya sudah sering dan acap. Tetapi yang ke masjid yang jadi kebanggaan umat Islam di nusantara itu, saya baru kali ini bisanya.
Alhamdulillah, sempat pula berjemaah shalat Zuhur. Meskipun protokol kesehatan cukup ketat, saya masih bisa ikut dari awal sampai akhir.
Hanya pengajian sehabis shalat yang hanya saya dengar lewat pengeras suara, lantaran memilih keluar untuk berfoto-foto. Maklum, momen perdana tentu dimanfaatkan sebaik mungkin.
Suatu perasaan yang terasa amat senang, menyeruak dalam hati dan pikiran. Imam shalat yang seorang hafidz Qur'an, sehabis shalat langsung pula memimpin jalannya wirid setelah shalat.
Masjid nasional, ternyata cara wirid di kampungnya masih kental. Seperti lazimnya amaliah warga NU. Luar biasa, yang sangat jarang saya temui di banyak masjid di Sumatera Barat.
Dalam waktu yang singkat di Jakarta, saya merasa bersyukur bisa masuk dan beribadah di tempat ini. Memang keinginan yang sudah lama di cita-citakan untuk bisa ke sana.
Tadinya, sehabis sarapan pagi di hotel, lalu nyari Alfa Mart untuk keperluan belanja. Oleh teman, diajak ke Istiqlal lanjut dengan moda kendaraan Bajai.
Selama ini dan setiap kali saya ke Jakarta tak pernah ada waktu, dan teman yang ngajak pun tak pula ada ke Istiqlal tersebut. Terasa sekali beruntung pergi ke Jakarta kali ini.
Masih dalam suasana pandemi covid tentunya, tampak jarak shalat berjemaah masih diatur dengan sedemikian rupa, sesuai standarisasi berjarak dalam masa covid. Berjarak dua orang, dan shalat pun berlangsung dengan khusuk dan khidmad. Banyak jemaah yang datang dari berbagai belahan nusantara, sepertinya.