Terbukti, sehabis shalat pada banyak yang mengabadikan momennya tersendiri. Dan juga di luar sana, ada sejumlah bus pariwisata yang sengaja parkir, tentunya untuk menurunkan penumpang yang ingin shalat di masjid itu.
Shalat masih tak pakai tikar. Kecuali bagi jemaah yang membawa tikar kecil dari rumahnya masing-masing. Dingin lantai masjid dari granit itu terasa menyejukan di tengah panas hawa di ibukota negara.
Tak hanya di dalam masjid jemaah yang mengabadikan dirinya lewat foto, di luar pun demikian. Termasuk saya dan kawan yang sengaja dan baru kali ini menginjakan kaki di Istiqlal.
Kami bergantian mengambil momen di luar dan di dalam masjid. Hampir sekeliling masjid di pasang alat pengeras suara, sehingga di mana pun kita berada, selalu terdengar pengajian yang dilakukan sehabis shalat.
Tentu momen zikir dan doa bersama yang dilakukan sehabis shalat berjemaah patut kita contoh. Terutama oleh masyarakat Sumatera Barat yang sehabis berjemaah, pada diam, dan zikir surang-surang. Bacaan imam yang fasih terasa sekali kerendahan kita di hadapan Yang Maha Kuasa.