Mohon tunggu...
Dalili Nabilah
Dalili Nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Malang

hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembangunan media budidaya maggot di Desa Kemantren oleh mahasiswa KKN reguler 2025

25 Mei 2025   17:42 Diperbarui: 25 Mei 2025   17:42 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Universitas Negeri Malang  (UM) melalui tim pengabdian masyarakat mengenalkan maggot (Hermetia illucens) sebagai pakan alternatif bagi peternak unggas dan ikan di daerah Kemantren, Jabung, Kab Malang.

Dosen pemimpin lapangan UM Bapak Andhika Yudha Pratama, S.Pd., M.Sc. di Malang, Senin, menjelaskan maggot adalah agen pengurai materi organik yang memiliki kemampuan mengurai lebih baik dibandingkan dengan organisme lainnya.

Maggot atau sering juga disebut lalat tentara hitam (Black Soldier Flies) atau BSF, memiliki biomassa dengan kandungan protein dan lemak tinggi.

Kandungan protein larva lalat tentara hitam sebesar 45-50%, sementera makanan yang mengandung protein kasar sebesar 19 % dapat dijadikan sebagai sumber protein hewani untuk pakan ternak.

Ia menjelaskan, dengan memelihara maggot dan menjadikan sebagai pakan alternatif akan berdampak pada biaya produki menjadi jauh lebih murah, masalah sampahpun akan teratasi, karena makanan Maggot adalah sampah.

Apabila produksi dari maggot melimpah maka masyarakat akan diberikan pelatihan pembuatan pelet ikan atau unggas yang mana dapat disimpan lama atau pun dijual sebagai pendapatan tambahan bagi peternak.

Dalam budidaya maggot, terdapat tiga tempat utama, yaitu tempat pembesaran yang digunakan untuk menumbuhkan larva dari telur hingga mencapai ukuran panen dalam media organik yang lembap, tempat pupa yang berfungsi sebagai ruang transisi larva menuju fase pupa dalam kondisi kering, bersih, dan tertutup untuk mendukung proses metamorfosis, serta tempat lalat petelur berupa kandang yang terpapar sinar matahari sebagai tempat lalat dewasa kawin dan bertelur dengan menggunakan perangkap telur yang diletakkan dekat bahan organik berbau untuk merangsang proses bertelur, sehingga siklus hidup maggot dapat berlangsung secara berkelanjutan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun