Mohon tunggu...
dagri meifardo
dagri meifardo Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

Penulis adalah pegawai negri aktif di kementeri/lembaga , tulisan ini sebagai upaya turut aktif dalam mengembakankan kemampuan literasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Strategi Kebijakan Fiskal dalam Pemulihan Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi Covid-19

9 Oktober 2020   23:32 Diperbarui: 11 Oktober 2020   17:46 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indikator Moneterpun ada yang mengalami penurunan pertumbuhannya

Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia/bi.go.id
Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia/bi.go.id
Berdasarkan Penjelasan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan Komisi XI DPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua OJK Wimboh Santoso dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Sebagaimana dikutip Liputan 6.com bahwa "Jumlah cadangan devisa menurun karena ada kebutuhan intervensi, besok akan kami umumkan,", Meski terjadi penurunan cadangan devisa, Perry meyakinkan, jumlah yang tersisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan import, pembayaran utang pemerintah. Begitu juga untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah.

Berikut Beberapa hal yerkait Menurunya Indikator Moneter akbat Covid-19

Pertumbuhan Ekonomi

Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia/bi.go.id
Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia/bi.go.id

Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia periode triwulan II-2020 mengindikasikan perekonomian Indonesia pada triwulan II-2020 diprakirakan terkontraksi 1,26% (yoy), turun dari 2,97% (yoy) pada triwulan I-2020. Sementara itu, untuk keseluruhan  tahun 2020, responden memprakirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh 0,03% (yoy), lebih rendah dibandingkan 5,02% (yoy) pada tahun 2019.

Inflasi

Inflasi pada akhir tahun 2020 diprakirakan sebesar 2,51% (yoy), lebih rendah dibandingkan 2,72% (yoy) pada 2019. Prakiraan tersebut berada dalam revisi sasaran inflasi tahun 2020 sebesar 2,0%-4,0% yang dilakukan Pemerintah.

Responden memprakirakan inflasi pada triwulan III-2020 sebesar 2,37% (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan II-2020 sebesar 1,96% (yoy), ditopang meningkatnya permintaan sejalan dengan pelonggaran PSBB yang diharapkan dapat mendorong kegiatan ekonomi pada triwulan III-2020 (Grafik 2).

Nilai tukar Rupiah terhadap USD pada akhir tahun 2020 diprakirakan akan melemah sampai level Rp14.395 per USD dibandingkan dengan realisasi akhir tahun 2019 sebesar Rp13.901 per USD. Responden memprakirakan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut dipengaruhi kondisi perekonomian global maupun regional serta menurunnya perekonomian Indonesia.

Hasil SPIME mengindikasikan nilai tukar Rupiah terhadap USD pada triwulan III-2020 diprakirakan akan sedikit melemah pada level Rp14.380 per USD dibandingkan realisasi Rp14.302 per USD pada triwulan II-2020. Responden memprakirakan penguatan nilai tukar Rupiah akan dimulai sejak triwulan I-2021 (Grafik 3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun