Penggunaan Exchequer tallies akhirnya dihapuskan di Inggris pada tahun 1834, dengan digantikan oleh sistem uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank of England. Sisa tallies yang ada kemudian dibakar dan dihancurkan, sehiingga tinggal menyisakan sedikit bukti fisik keberadaan mereka.
Untuk alasan inilah, Martin mencatat --- dan David Graeber juga berhipotesis --- bahwa bukti fisik untuk berbagai jenis sistem moneter sepanjang sejarah, terutama sistem kredit yang melibatkan catatan tertulis pada bahan yang mudah rusak, mungkin telah hilang selamanya. Akibatnya, para arkeolog dan sejarawan kerap kali hanya menemukan mata uang keras yang berupa koin logam, yang lebih tahan lama.
Hal ini telah menyebabkan bias dalam pemahaman kita tentang sejarah uang, di mana konsep uang yang menekankan komoditas berwujud, seperti logam mulia, menjadi dominan, meskipun sistem kredit mungkin jauh lebih luas dan mendahului uang komoditas di banyak peradaban.
Sebagai intisari pembahasan dan akhiran, pandangan bahwa uang pada dasarnya adalah sistem kredit dan utang menawarkan perspektif yang fundamental berbeda mengenai asal-usul dan fungsi uang. Ini secara langsung menantang narasi konvensional tentang barter sebagai titik awal evolusi moneter. Sebaliknya, teori ini menyarankan bahwa interaksi sosial, kepercayaan, dan pencatatan utang-piutang telah menjadi fondasi sistem moneter jauh sebelum koin fisik muncul.
Pemahaman ini membantu kita melihat uang bukan hanya sebagai objek komoditas dengan nilai intrinsik, melainkan sebagai sebuah konstruksi sosial yang kompleks, yang terus berkembang seiring dengan sejarah perkembangan masyarakat itu sendiri, dengan tetap merefleksikan hubungan sosial dan kekuasaan di dalamnya.
Catatan:
[1] Kumpulan catatan transaksi keuangan atau daftar transaksi keuangan yang tersusun dalam buku besar dan yang bertalian dengan jenis harta dan kewajiban tertentu yang dimiliki atau ditanggung gugat oleh orang atau perusahaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI