Mohon tunggu...
Daffa Reyhan Fakhrizi
Daffa Reyhan Fakhrizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi!

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Pendidikan Anti Korupsi pada Kalangan Remaja

27 Desember 2021   23:38 Diperbarui: 27 Desember 2021   23:40 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

partai politik. Untuk mencegah tindak korupsi, pendidikan non formal maupun formal akan dibutuhkan dari segi budaya.

Pendidikan moral juga bagian terpenting dalam pembentukan karakter. Tujuan dari pendidikan korupsi adalah memperkuat kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kehidupan politik, menggerakkan masyarakat untuk bangkit melawan korupsi; memperkuat kapasitas individu untuk pengambilan keputusan etis (Barda Nawawi Arif, 2010). Pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi memiliki fungsi yang berpengaruh secara kuat untuk 3 komponen, yaitu keyakinan perilaku, keyakinan normatif, keyakinan kontrol. Pendidikan ini akan menyumbang pembentukan sikap terhadap perilaku, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan. Ketiga dinamika tersebut akan menentukan tingkat kekuatan intensi perilaku pada suatu individu.

Upaya pemberantasan korupsi paling tidak mencakup 2 bagian besar, yaitu penindakan dan pencegahan. Upaya pemberantasan korupsi dan program Pendidikan anti korupsi tidak akan berjalan lancar jika hanya pemerintah saja yang bertindak. Masyarakat yang terutama remaja -- remaja Indonesia, juga harus bekerja sama dalam upaya pemberantasan korupsi ini. 

Penanaman Individualitas Anti Korupsi Pada Kalangan Remaja Melalui Pendidikan Anti Korupsi

Pendidikan anti korupsi sangatlah penting bagi kalangan remaja untuk perkembangan psikologis, apalagi dalam waktu dekat remaja saat ini akan menjadi pemegang pemerintahan negara. Dalam menanamkan pendidikan anti korupsi perlu adanya nilai-nilai anti korupsi diantaranya, nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai tanggung jawab, nilai kerja keras, nilai sederhana, nilai mandiri, nilai adil, nilai berani dan nilai peduli.

Maka dari itu perlu penanaman terhadap remaja mengenai pengkarakteran anti korupsi sangat penting untuk dicapai. Penanaman karakter ini dapat dilaksanakan melalui suatu penggunaan metode yang melibatkan antara si pendidik dengan murid - muridnya. Perlu diketahui bahwa metode penanaman pendidikan anti korupsi pada kalangan remaja bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut. 

Pertama dengan diskusi kelompok, Metode ini dilakukan dengan cara  menentukan materi atau kasus yang harus dipresentasikan dan didiskusikan oleh anggota. Metode ini memang cocok diterapkan di kalangan remaja karena akan melatih  berpikir kritis dalam menangani masalah korupsi yang ada di dunia maupun di Indonesia. 

Kedua dengan penggunaan studi pemecahan kasus, mendiskusikan kasus -- kasus yang berkaitan dengan topik, seperti kasus beberapa korupsi, kasus faktor penyebab terjadinya korupsi, kasus dampak korupsi, kasus gerakan pemberantasan korupsi di negara lain, dan sebagainya.

Ketiga melalui bermain peran, ini dilakukan dengan membuat video dengan tema korupsi yang telah ditentukan. Para murid  akan lebih memahami dan menerapkan karakter anti korupsi dengan bermain peran yang berhubungan dengan  tindak korupsi.

Keempat melalui penelitian, dengan meneliti sesuatu yang  berkaitan dengan korupsi seperti  suatu tindak kasus korupsi, meneliti isi undang - undang tentang korupsi, dan lainnya. 

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun