Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wujudkan Mudikmu Lebih Ramah Lingkungan dengan Terapkan Etika Lingkungan dalam Islam

21 Maret 2025   10:11 Diperbarui: 21 Maret 2025   10:15 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Dialogue Earth

Pendahuluan

Mudik adalah salah satu tradisi tahunan yang terkenal penuh makna bagi masyarakat Indonesia, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun, di balik kehangatan momen-momen berkumpul bersama keluarga, mudik sering kali membawa dampak buruk yang signifikan terhadap lingkungan lingkungan hidup.

Konsumsi bahan bakar yang tinggi, peningkatan emisi karbon, pemborosan makanan-minuman, dan sampah yang berserakan di rest-rest area, menjadi tantangan yang harus umat Islam hadapi. Sesungguhnya, di dalam Islam, etika lingkungan sudah menjadi bagian dari tanggung jawab moral manusia sebagai khalifah di bumi.

Oleh karena itu, mudik yang ramah lingkungan bukan hanya menjadi tuntutan zaman, melainkan juga telah menjadi cerminan dari nilai-nilai Islam yang mengajarkan kepedulian umat manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.

Etika Lingkungan dalam Islam: Landasan Teologis

Islam memberikan perhatian besar terhadap lingkungan sebagai bagian dari keseimbangan kehidupan di dunia. Alam semesta bahkan disebut dalam Al-Qur'an sebagai ayat atau tanda-tanda kebesaran Allah yang disampaikan melalui ciptaan-Nya (QS. Al-Hajj: 18).

Tidakkah engkau mengetahui bahwa bersujud kepada Allah siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi, juga matahari, bulan, bintang, gunung, pohon, hewan melata, dan kebanyakan manusia? Akan tetapi, banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Siapa yang dihinakan Allah tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa sikap manusia untuk menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah kita kepada Allah dan penghormatan terhadap ciptaan-ciptaan-Nya. Rasulullah juga menegaskan pentingnya menjaga alam, sebagaimana sabdanya:

"Dari sahabat Muadz bin Anas r.a., Rasulullah bersabda, 'Siapa saja yang mendirikan bangunan atau menanam pohon tanpa kezaliman dan melewati batas, niscaya itu akan bernilai pahala yang mengalir selama bermanfaat bagi makhluk Allah yang bersifat rahman,'" (HR Ahmad).

Hadis ini mengandung pesan bahwa setiap tindakan manusia terhadap lingkungan di sekitarnya jelas-jelas memiliki konsekuensi, baik pahala maupun dosa dari Allah, Sang Pencipta. Oleh karena itu, tindakan yang merusak lingkungan dan mengancam makhluk hidup lainnya, terutama ketika mudik, harus dihindarkan.

Dampak Lingkungan dari Mudik Massal

Mudik dalam skala besar membawa konsekuensi ekologis yang tidak dapat diabaikan, antara lain:

1. Polusi Udara dan Emisi Karbon: Penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan tentu akan meningkatkan emisi karbon dioksida (CO) di udara terbuka. Ini jelas akan memperburuk perubahan iklim di bumi kita. Dalam perspektif Islam, merusak udara yang digunakan oleh makhluk hidup adalah bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad yang menekankan pentingnya udara bersih bagi kehidupan. Jadi, mari gunakan transportasi umum, atau setidaknya menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun