Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Demon City (2025): Aksi yang Sadis Banget di Kota Tanpa Hukum

30 Maret 2025   10:00 Diperbarui: 7 Maret 2025   01:42 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover film (Sumber Gambar: IMDb)

Netflix menghadirkan Demon City (2025), adaptasi live-action dari komik Oni Goroshi, yang menawarkan aksi penuh darah dalam balutan kisah balas dendam yang intens. 

Disutradarai oleh Seiji Tanaka (Melancholic), film ini mengusung premis yang menarik, tetapi sayangnya kurang menggali sisi emosional karakternya.

Plot Singkat: Dendam yang Membara di Kota Shinjo

Shuhei Sakata (Toma Ikuta) adalah mantan pembunuh bayaran yang hendak meninggalkan masa lalunya. 

Sakata menggenggam senjata idamannya (Sumber Gambar: IMDb)
Sakata menggenggam senjata idamannya (Sumber Gambar: IMDb)

Namun, tragedi tetiba menimpanya---istri dan anaknya dibunuh oleh organisasi Kimen-gumi, dan ia justru dijebak sebagai pelakunya. 

Setelah tertembak di kepala dan koma selama dua belas tahun, Sakata terbangun untuk menemukan bahwa para pembunuhnya masih berkuasa.

Dengan naluri mematikannya yang kembali bangkit, ia bersumpah menumpas organisasi tersebut satu per satu, guna mengungkap konspirasi kelam yang sudah membayangi kota Shinjo.

Aksi Brutal, tapi Minim Kedalaman Emosi


Demon City adalah sajian penuh aksi dengan koreografi pertempuran yang apik dan sinematografi neon-noir yang menawan. Setiap adegan pertarungan dirancang dengan baik, menampilkan keahlian Seiji Tanaka dalam menyajikan kekerasan yang artistik.

Namun, meskipun film ini menjanjikan kisah yang emosional, pengembangan karakter-karakternya masih terasa dangkal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun