Mohon tunggu...
daffa fikhaaruddin
daffa fikhaaruddin Mohon Tunggu... mahasiswa unmuh jember

suka hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

penderita beresiko terserang pneumonia,hindari dengan 5 cara berikut

11 Juni 2025   00:49 Diperbarui: 11 Juni 2025   00:49 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut saya, pneumonia adalah salah satu penyakit paru-paru yang sering dianggap remeh, padahal dampaknya bisa sangat serius, terutama pada anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah. Banyak orang hanya mengira batuk atau sesak napas adalah gejala biasa, padahal bisa jadi itu tanda awal pneumonia.

Pneumonia ibarat "serangan mendadak" ke paru-paru. Saat paru-paru yang harusnya berisi udara malah terisi cairan atau nanah, tubuh kita jadi kesulitan mengambil oksigen. Akibatnya, orang jadi cepat lelah, napas pendek-pendek, dan bisa memburuk dengan cepat jika tidak ditangani.

Yang membuat pneumonia berbahaya menurut saya adalah karena gejalanya bisa mirip dengan flu biasa. Jadi, orang kadang telat ke dokter. Padahal semakin cepat diketahui, semakin ringan pengobatannya.

Menurut pengamatan saya, penyebab utama pneumonia yang berasal dari bakteri seperti Streptococcus pneumoniae sebenarnya bisa dicegah melalui vaksin. Namun, banyak orang belum menyadari pentingnya vaksinasi, terutama pada bayi dan lansia. Kadang masyarakat juga belum punya kebiasaan memeriksakan diri saat batuk berkepanjangan, karena dianggap  hal biasa.

Kalau saya sendiri mencurigai pneumonia, hal pertama yang saya perhatikan adalah batuk yang tidak kunjung sembuh, disertai sesak napas dan demam tinggi. Kalau napas terasa berat walaupun tidak melakukan aktivitas berat, itu juga tanda serius.

Saya pribadi percaya pentingnya mendengarkan tubuh. Kalau ada yang terasa "beda" dari biasanya, apalagi saat bernapas, jangan ragu untuk segera periksa. Pemeriksaan seperti rontgen dada itu sangat membantu untuk memastikan kondisi paru-paru.

Awal permulaan penyakit ini mucul dan adanya perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. adapun tanda tanda yang mucul seperti:

1. Beda dari Flu Biasa -- Infeksi Menyebar ke Paru-paru
Flu biasa hanya menyerang saluran napas atas (hidung dan tenggorokan).
Tapi pneumonia dimulai saat infeksi itu menyebar ke saluran napas bawah, yaitu paru-paru. Di sinilah letak perbedaannya.
Opini saya: Banyak orang mengira batuk dan demam itu flu biasa. Padahal, ketika gejala memburuk atau tidak sembuh-sembuh, bisa jadi infeksi sudah turun ke paru-paru -- inilah awal pneumonia.

2. Beda dari Asma -- Disebabkan Infeksi, Bukan Alergi
Asma disebabkan oleh reaksi alergi atau penyempitan saluran napas karena faktor seperti debu, udara dingin, atau stres.
Pneumonia dimulai dari infeksi oleh kuman (virus, bakteri, atau jamur).
Jadi menurut saya, meskipun keduanya bisa menyebabkan sesak napas, pneumonia punya "akar penyebab" yang sangat berbeda -- infeksi dan peradangan dalam jaringan paru. 

 3. Beda dari TBC -- Awal Pneumonia Lebih Cepat dan Mendadak

TBC paru adalah infeksi kronis oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, berkembang secara perlahan dan bertahap.
Sedangkan pneumonia bisa muncul dalam hitungan hari, mendadak, terutama setelah flu atau batuk berat.
Opini saya: Kalau seseorang tiba-tiba demam tinggi, batuk berdahak, dan sesak napas dalam waktu singkat, itu lebih mengarah ke pneumonia dibanding TBC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun