Pengujian perangkat lunak (software testing) sering kali dianggap sebagai proses teknis yang hanya relevan di ruang lingkup pengembangan aplikasi. Namun, kenyataannya, pengujian ini memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari kita. Dari aplikasi perbankan, layanan transportasi daring, hingga sistem informasi kesehatan, semua bergantung pada kualitas perangkat lunak yang diuji secara menyeluruh. Artikel ini akan mengulas penerapan nyata dari pengujian perangkat lunak dan bagaimana hal ini menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat modern.
Dasar-Dasar Software Testing
A. Konsep dan Tujuan Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak merupakan proses sistematis yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memverifikasi bahwa sebuah aplikasi atau sistem berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Dalam konteks sehari-hari, pengujian ini menjadi jaminan bahwa teknologi yang kita gunakan---seperti mobile banking atau sistem tiket digital---bekerja dengan akurat, cepat, dan aman. Tujuan utamanya adalah meminimalisir kesalahan dan menjamin kepuasan serta keamanan pengguna.
Tanpa proses pengujian yang baik, risiko kerusakan sistem bisa meningkat. Hal ini bisa berdampak besar, seperti kegagalan transaksi finansial, kehilangan data penting, hingga ancaman keamanan digital. Oleh karena itu, pengujian perangkat lunak bukan hanya tanggung jawab teknis, tetapi juga berkontribusi terhadap kenyamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi.
Jenis dan Tingkat Pengujian Perangkat Lunak
A. Tingkatan Pengujian Perangkat Lunak
Dalam praktiknya, pengujian perangkat lunak dilakukan secara bertahap. Mulai dari pengujian unit untuk memverifikasi fungsi kecil dalam kode, pengujian integrasi untuk memastikan modul saling berkomunikasi dengan benar, hingga pengujian sistem dan penerimaan (acceptance) untuk menilai kesesuaian produk dengan kebutuhan pengguna.
Dalam kehidupan nyata, contohnya pada aplikasi ride-hailing, pengujian sistem dilakukan untuk menjamin bahwa pengguna bisa memesan kendaraan, melihat lokasi pengemudi, hingga menyelesaikan pembayaran tanpa kendala. Pengujian acceptance dilakukan dengan uji coba aplikasi oleh kelompok pengguna terbatas sebelum dirilis ke publik.
B. Jenis-Jenis Pengujian Perangkat Lunak
Jenis pengujian yang diterapkan juga beragam, mulai dari pengujian fungsional (functional testing) yang memastikan fitur utama berjalan dengan benar, hingga pengujian non-fungsional seperti performa dan keamanan. Pengujian regresi digunakan ketika ada pembaruan untuk memastikan tidak terjadi kerusakan fitur lama.
Misalnya, saat aplikasi marketplace menambahkan fitur baru seperti pembayaran digital, tim QA akan melakukan regression testing untuk memastikan fitur lama seperti pencarian produk dan check out masih berfungsi dengan baik.
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
A. Teknik Pengujian Fungsional dan Non-Fungsional