Mohon tunggu...
Fian Anawagis
Fian Anawagis Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Life is not about score, but value.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Marwah Tut Wuri Handayani yang Memudar di Wajah PTAI

2 Mei 2020   14:17 Diperbarui: 2 Mei 2020   14:15 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara etimologi dalam bahasa Jawa, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan Handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Bila digabungkan arti dari Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. 

Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang-orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat Tanggal 2 Mei merupakan momentum memperingati Hari Pendidikan Nasional mempunyai arti penting dalam kancah pendidikan nasional Indonesia. 

Memasuki abad 21 ini, pendidikan mempunyai arah dan tujuan yang jelas, yaitu memartabatkan manusia Indonesia di kancah internasional. 

Sesuai dengan keputusan menteri pendidikan akan diberlakukan bagi siswa-siswa SMA / MA, SMK, SMP/MTs dan disusul siswa SD/MI agar tidak lagi melaksanakan ujian nasional. Namun begitu, pendidikan di negeri ini belum beranjak melaju pesat menuju mutu yang memuaskan.

Dewasa ini, keluhan perlahan dialami oleh segelintir mahasiswa mengenai aktivitas perkuliahan daring (online) yang semakin tertampung dari segala penjuru. Karena kampus yang ditutup untuk sementara waktu sampai berakhirnya wabah korona, para mahasiswa dianjurkan bahkan diwajibkan untuk tetap melakukan aktivitas pelajaran dirumah saja. 

Sekilas memang santai akan tetapi realitas menunjukkan bahwa mereka yang terjangkau jaringan dan quota mungkin bisa bernafas lega (itupun kalau merasa tidak tertekan dan bosan oleh virtual) berbeda dengan yang tinggalnya di pelosok kampung pasti akan lengah.

Beberapa institusi yang menanggapi terkait perkara yang cukup krusial tersebut, dalam hal ini pada 6 April lalu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) yang mengeluarkan Surat Edaran tentang pengurangan Uang Kuliah Tunggal (UKT), Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) akibat Pandemi Covid-19 dengan besaran minimal 10%. 

Namun surat keputusan tersebut dinyatakan tak berlaku lagi setelah terbit surat edaran baru pada 20 April 2020. Surat ini menyatakan pembatalan kebijakan pengurangan UKT disebabkan adanya pengurangan anggaran Kementerian Agama sekitar 2 Triliun. 

Tentunya ini akan membuat semangat motivasi mahasiswa milenial menjadi down, tidak selaras lagi dengan slogan Tut Wuri Handayani sebagai dorongan moral dan semangat kerja serta belajar yang digaungkan oleh bapak Pahlawan Pendikan. Dikarenakan imbas harapan palsu (PHP) oleh pihak institusi yang menarik kembali kata-kata manisnya.

Daeng Pamatte'/ Fian Anawagis 

Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora 

UIN Alauddin Makassar 

Komdis Senat Mahasiswa Universitas SEMA-UINAM 

Ketua HMJ SPI 2019 

Cp. 081527611786 BRI No rek:166501010103504.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun