Awalnya Kurikulum Lokal
Kenapa huruf Makassar ini dikatakan Lontara? karena pada awalnya tulisan tersebut dituliskan di atas daun lontar.
Mata pelajaran muatan lokal ini, dulunya rata-rata hanya memperkenalkan bahasa dan budaya saja. Kenapa huruf Makassar dikatakan Lontara? karena pada awalnya tulisan tersebut dituliskan di atas daun lontar.
Bahkan ada yang namanya Hari Bahasa. Artinya Aksara Lontara diajarkan di Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bagian dari kurikulum lokal.Â
Sekarang, kurikulum lokal tersebut diganti dengan Kurikulum baru. Namanya Kurikulum Merdeka yang diberlakukan di era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, lalu lebih luas lagi dengan sebutan kearifan lokal.
Seperti diperkenalkan kepada peserta didik dengan permainan anak-anak khas daerah setempat (lokal), baik makanan, seni budaya, pakaian, bahkan diperkenalkan bagaimana menghitung dalam bahasa daerah setempat.
Apa Sih Aksara Lontara Itu?
Bagi yang belum paham apa itu Aksara Lontara? Sebenarnya berasal dari kaya  "lontar", yang merupakan tumbuhan endemik di Sulawesi Selatan.Â
Aksara ini merupakan aksara tradisional masyarakat Bugis dan Makassar. Adapun asal usul Aksara Lontara ini diciptakan oleh Daeng Pamette, seorang syahbandar dan menteri urusan dalam dan luar negeri pada Raja Gowa ke-9.Â
Aksara Lontara juga disebutkan merupakan turunan dari aksara Brahmi melalui perantaraan Kawi. Dalam sejarahnya Aksara Lontara digunakan untuk menulis pesan atau dokumen penting lainnya, jauh sebelum kertas ditemukan.Â