Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bukber Sama Teman Lama 'Wartawan Bangkotan'

14 Maret 2024   23:12 Diperbarui: 14 Maret 2024   23:17 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum bukber, acara penyerahan berkas Kesit Budi Handoyo sebagai calon Ketua PWI Jaya (foto dok Nur Terbit) 

RAMADAN BERCERITA (4) -Bukber Bersama Wartawan 'Bangkotan' di Ramadan 2024 hari keempat ini, kembali mendapat tugas dari admin Kompasiana untuk menulis topik "Bukber Sama Teman Lama, Yes or No?".

Ini masih aktivitas menulis maraton sebulan tanpa bolong di Kompasiana. Alhamdulillah bukan kebetulan, kalau ternyata bersamaan memang ada undangan bukber (buka bersama) dari teman-teman wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jakarta Raya (PWI DKI Jaya). Maka klop sudah dengan pilihan tema "Bukber Sama Teman Lama, Yes or No?".

Ya, tentu saja saya sambut dengan kata "Yes" bukan "No". Sehari sebelumnya, sudah ditelepon teman. Mengabarkan acara buka puasa bersama anggota, pengurus dan panitia Ramadan PWI Jaya 2024 pada Kamis 14 Maret 2024 di "markasnya" gedung Persada, Jl. Suryopranoto, Jakarta. 

Baca juga: Cerita Reuni

"Pucuk dicinta ulam tiba", begitu kata pepatah lama, yang sangat pas untuk menggambar acara bukber para "kuli tinta" -- istilah untuk "wartawan jadoel" -- yang saat itu masih menulis memakai tinta. Bukan mengetik di komputer. 

Maka pada hari H, bersama teman yang mengajak bukber itu kami berangkat dengan menggunakan moda transportasi kereta api Commuter Line Jabodetabek, dari Stasiun Bekasi Timur, Kota Bekasi, menuju Stasiun Juanda, Jakarta Pusat via Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Sisa perjalanan, kemudian menyambung dengan bus Transjakarta. 

Sejak masih gedung lama PWI Jaya -- kini sudah berdiri megah dan menyatu dengan gedung Bank DKI milik Pemprov Jakarta --memang bukan tempat asing bagi kami. Sudah dianggap sebagai "markas" sekaligus "rumah besar" bagi wartawan Jakarta. 

Ketika itu, Bang Nur baru beberapa bulan bertugas di Jakarta sebagai reporter koran sore Harian Terbit, media dari grup Pos Kota milik Harmoko. Sebelumnya adalah koresponden dari surat kabar yang sama untuk perwakilan Sulawesi, berkedudukan di Kota Makassar. 

Beberapa kali kami mampir di kantor PWI Jaya. Selain karena anggota organisasi, Salah satu anggota dewan redaksi kami sekaligus redaktur pelaksana merangkap pemimpin perusahaan, Pak Bekti (Encup Soebekti), ketika itu beliau adalah pengurus di PWI Jaya era Sofyan Lubis, Pemimpin Redaksi Pos Kota. 

Berlanjut ketika Ketua Koordinator Wartawan Unit Istana Presiden, Bang Tarman Azzam (alm), jadi Ketua PWI Jaya. Kembali sering mampir di gedung PWI Jaya, apalagi belakangan Bang TA jadi pemimpin redaksi kami. 

Disusul era Bang Kamsul Hasan. Ini lebih sering lagi mampir. Kebetulan dipercaya sebagai koordinator untuk PWI Jakarta Timur, sehingga selalu koordinasi dengan Ketua PWI Jaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun