Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Harapan di Hari Ulang Tahun Ke-60 Pramuka

14 Agustus 2021   16:45 Diperbarui: 14 Agustus 2021   17:00 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menerima hadiah lomba menulis dari Ketua Kwarnas Pramuka, Prof DR dr Asrul Azwar, MPH (dok Nur Terbit)

SALAM PRAMUKA
(Kado Ultah Pramuka ke-60, 14 Agustus 2021 b
y Nur Aliem Halvaima)

Selamat ulang tahun Pramuka, yang diperingati pada setiap tanggal 14 Agustus. Tahun ini, Hari Pramuka yang jatuh pada Sabtu (14/8/2021) merupakan peringatan yang ke-60. Pramuka yang juga dikenal dengan nama "Pandu" ini, ternyata sudah manula atau lansia (manusia lanjut usia) dilihat dari umurnya

Jika dihitung dari peringatan HUT Pramuka yang sudah ke-60 pada 14 Agustus 2021 ini, ternyata tidak jauh beda dengan usia saya sendiri. Pada 10 Agustus 2021 kemarin, umur saya sudah 61 tahun. Hanya tua setahun dari usia Pramuka. Saya lahir 10 Agustus 1960

Artinya, antara saya dengan Pramuka, sudah sama-sama manula atau lansia. Beda-beda tipis. Gak bisa lagi disebut generasi Milenial. Lebih tepat dikategorikan generasi Kolonial

Ilustrasi dari Twitter
Ilustrasi dari Twitter

Melalui ayah saya almarhum, Haji Muh Bakri Puang Boko, saya banyak diperkenalkan dengan dunia Pramuka. Saya bahkan diajak ikut berkemah, satu tenda dengan kakak pembina bersama teman-teman ayah, di acara Jambore Pramuka tingkat provinsi Sulsel di Minasate'ne, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep). Setingkat di bawah Jamnas (Jambore Nasional) di Cibubur, Jakarta Timur. Atau ketika perkemahan pelajar se Kabupaten Maros di Batubassi, dekat obyek wisata Leang-leang dan air terjun Bantimurung.

Beliau (ayah saya) adalah pensiunan ASN (Aparatur Sipil Negara) dari Dinas  P dan K Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.  Sedang kakek saya, H. Abdul Rivai Puang Marala, mantan Gallarrang Sudiang (Kerajaan Gowa), mantan Kepala Distrik dan mantan Camat Mandai.

Dulu ASN disebutnya PNS (Pegawai Negeri Sipil). Sedang Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas, lalu Kemendikbud, terakhir Kemendik Ristek) setelah berganti nama yang semula P dan K (Pendidikan dan Kebudayaan).

Dengan Pramuka, saya hanya sempat bergabung sebagai anggota Pramuka Siaga waktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Mandai, Kabupaten Maros. Belakangan, daerah Mandai, Sudiang dan sekitarnya yang semula masuk wilayah Maros, bergabung ke Kota Makassar akibat perluasan dari "Kota Anging Mammiri" ini.

Kumpulan tulisan tentang Pramuka di blog saya NurTerbit.com
Kumpulan tulisan tentang Pramuka di blog saya NurTerbit.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun