Mohon tunggu...
DadenArga
DadenArga Mohon Tunggu... Penulis

Arga Bisma Ginanjar, akrab dipanggil Daden, adalah seorang pria dengan disabilitas Cerebral Palsy atau Tuna Daksa, lahir di Cianjur pada 18 Februari 1997. Ia adalah seorang individu inspiratif dengan beragam keahlian dan prestasi. Daden memiliki keahlian dalam menulis puisi dan esai, mengelola perangkat lunak pada laptop dan tablet, mengedit video, serta mengelola media sosial, kanal YouTube, dan Blogspot. Beberapa prestasinya meliputi: Juara I Gladi Tangkas pada Jambore ABK Nasional tahun 2014. Juara II Lomba Cipta dan Baca Puisi Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2015. Juara Favorit Kompetisi Karya Digital tingkat Nasional dalam program Akademi Milenial Islami tahun 2020. Dinobatkan sebagai Duta Potensi Pemuda Inspiratif Indonesia oleh Youth Ranger Indonesia pada tahun 2022-2023. Daden juga telah menerbitkan beberapa buku, antara lain: Buku Kumpulan Puisi Daden "RINDU KUNCI MIMPI" (2019). Buku Kumpulan Puisi Daden "RINDU KUNCI MIMPI 2" (2020). Buku Novel Biografi Daden "REAL STORY CEREBRAL PALSY" (2021). Selain itu, ia juga telah merilis lagu: "CINTA DARI CEREBRAL PALSY" bersama D`Kamp Project (Grup Band) pada tahun 2022. "MALAIKAT YANG KUNANTI" bersama Ipong (Penyanyi Solo) pada tahun 2022. Ia menempuh pendidikan SD-LB, SMP-LB, dan SMA-LB di SLB-D YPAC Bandung dari tahun 2013 hingga 2021. Daden juga mengikuti berbagai kursus seperti IT dari ICT Korea & YPAC Nasional (2018), Wirausaha dari My Bank (2018), dan Workshop Gaspol Content Creator dari Cadisdik Wilayah VII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (2020).

Selanjutnya

Tutup

Music

"CINTA DARI CEREBRAL PALSY": Sebuah Kisah Ketulusan Dari Sudut Pandang yang Berbeda

20 Juli 2025   15:56 Diperbarui: 20 Juli 2025   15:56 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DInput Keterangan & Sumber Gambar : Dukumentasi Pribadi Daden Arga

Melalui industri musik, seorang pemuda penyandang Cerebral Palsy menyuarakan isi hati dan pikirannya kepada dunia. Kemampuan menulisnya ia asah selama menimba ilmu di Bandung. Hal ini terwujud dalam buku kumpulan puisi dan novel yang berhasil diterbitkannya pada akhir masa pendidikannya di Bandung.

Saat kembali ke Cianjur, ia dipertemukan dengan sebuah grup musik lokal. Dengan berkelakar, ia mengajak mereka berkolaborasi menciptakan sebuah lagu. Grup musik bernama D'Kamp Project itu pun menyetujui ajakannya. Akhirnya, proses produksi lagu dimulai oleh pemuda ini, pentolan grup musik Kojo, dan pentolan grup musik Sunda Woles yang tergabung dalam D'Kamp Project.

Proses produksi lagu membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Hal ini disebabkan komposer lagu masih tinggal di Bogor dan tidak memiliki peralatan musik. Beruntungnya, kendala tersebut tidak berlangsung lama.

Sang pemuda dan komposer akhirnya kembali bersama menggarap lagu tersebut. Enam bulan berlalu, lagu "Cinta dari Cerebral Palsy" pun dapat tayang di YouTube dan didengarkan melalui Spotify.

"Cinta dari Cerebral Palsy" merupakan cara pandang sang pemuda terhadap cinta yang ia terima dan berikan kepada individu lain. Bisa kepada orang tua, teman, guru, mahasiswa yang pernah praktik di sekolahnya, atau siapa pun. Kelumpuhan otak, arti dari Cerebral Palsy, tidak mencakup kelumpuhan hati untuk merasakan pahit manisnya cinta.

Bait pertama dari lagu "Cinta dari Cerebral Palsy" sarat akan kesadaran tentang kepasrahan pada kondisi diri. "Dari jauh 'ku hanya bisa membayangkan" menggambarkan keresahan di hati penulis bahwa ia ingin mendekati seseorang, namun keterbatasan fisik seolah menghambat geraknya.

Seakan ingin memberi penegasan, pada bagian reffrain lagu menguatkan keadaan diri. "Berjalan 'ku tak bisa". Namun, sang penulis tidak ingin pendengar lagu "Cinta dari Cerebral Palsy" merasa iba dengan keadaan tersebut. Karena sejatinya, hal itu sama saja seperti adanya warna hitam-putih, gunung-laut, rimbun-gersang, melihat-tidak melihat, mendengar-tidak mendengar, dan tentunya berjalan-tidak berjalan.

Terbukti benarnya, yang tercermin pada bait selanjutnya. "Walaupun begitu hati selalu mencintaimu". Keterbatasan tidak menghalangi hati untuk memberikan kasih sayang pada sesama insan.

Kesan itu dikuatkan dengan bait selanjutnya. "Serasa tak hidup jiwa ini bila tanpamu". Pemikiran tersebut juga ada andil dari kisah perjalanan cinta teman-teman sesama disabilitas, khususnya Cerebral Palsy, dengan keindahan perjalanan cinta bersama pasangannya.

Sang penulis meyakini bahwa doa adalah senjatanya orang beriman. Hal ini terwujud pada bait "Doaku selalu untukmu", menjadi cara memberikan cinta yang setulus mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun