Mohon tunggu...
Dadan Wahyudin
Dadan Wahyudin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Gembala sapi, suka bahasa dan menulis. Mengagumi keindahan natural. Lahir di Pagaden, Tinggal di Bandung, Garut Jurusan busnya, Hobi Makan dan Jalan-jalan di Cianjur \r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ujunggenteng, Bukan Tempat Bikin Genteng

17 Juli 2012   19:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:51 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_206188" align="alignleft" width="642" caption="Persis di atas tanah genting Ujunggenteng"][/caption]

Mungkin banyak menyangka toponimi (penamaan daerah) Ujunggenteng erat kaitannya dengan nama benda yang biasa dipakai  sebagai peneduh rumah dari tanah liat (genteng atau kenteng dalam bahasa Sunda).  Ternyata keliru.  Pabrik genteng terkenal adalah daerah Jatiwangi di Majalengka.

Tanah Genting Ujunggenteng, pakidulan Sukabumi

[caption id="attachment_737" align="aligncenter" width="461" caption="Daratan genteng (sempit) diapit dermaga tua dan Tempat Pelelangan Ikan  (sumber: google.com)"]

[/caption]

Genteng (bahasa Sunda) di sini berarti heureut (sempit) di antara tanah yang lebar atau disebut tanah genting. Tanah genting terkenal adalah Panama (dibenua Amerika), yang kemudian digali dibuat terusan untuk keperluan lalu-lintas pelayaran dunia.  Berkat terusan ini, jarak setara 13.000 km (setara 13 kali panjang pulau Jawa) berhasil dipangkas.  Sebagai contoh, jika sebuah kapal laut berlayar dari New York (Pantai Timur AS) menuju ke San Francisco (Pantai Barat AS) melalui jalur konvensional yaitu Selat Malgelhaens (di ujung benua Amerika) dan tidak melalui terusan ini maka jarak perjalanannya menjadi 22.500 km (14.000 mil), sedangkan jika memanfaatkan terusan maka jaraknya hanya menjadi 9.500 km (6.000 mil) saja!  Tanah genting lainnya Suez (di Mesir) merupakan jalan pintas dari Eropa ke Asia.  Di Semenanjung Malaya di Asia Tenggara terdapat   tanah genting Kra di Patani Thailand Selatan.

[caption id="attachment_188331" align="aligncenter" width="509" caption="Di depan Pos ini letaknya terdapat bekas dermaga tua, kini digunakan tempat bersandarnya perahu nelayan"]

1342554039909430933
1342554039909430933
[/caption]

Ujunggenteng merupakan daratan menjorok ke lautan sepanjang 2 km. Tepat di daerah "genteng" (tanah genting) ada jalan sekitar 20 meter menghubungkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujunggenteng di sisi timur dan dermaga tua tempat berlabuhnya perahu-perahu nelayan di sebelah barat. Dermaga tua  persis berada di depan Pos Perwakilan  TNI-AU Atang Senjaya, Ujunggenteng.

Berburu ikan laut segar di TPI

[caption id="attachment_188325" align="aligncenter" width="497" caption="TPI Ujunggenteng ramai dikunjungi pembeli"]

13425530901087297232
13425530901087297232
[/caption] Letak TPI berada di sebelah timur Pos Perwakilan TNI AU yang menghadap ke bekas dermaga Ujunggenteng.  Suasana di pagi hari cukup ramai.  Perahu-perahu nelayan yang melaut sejak sore hari mendarat membawa hasil laut.

Ikan-ikan segar yang baru diturunkan dapat Anda beli di sini.  Selain ikan layur populer di pantai selatan, ikan lainnya adalah bawal, tongkol, udang, kuwe, jongjolong, belanak, cumi-cumi, kakap, dan sebagainya.  Bagi pecinta ikan-ikan besar, Anda bisa dimanjakan oleh sejenis ikan jangilus, ikan pari, atau ikan hiu.  Lobster pun bisa dikantungi di pasar ikan ini.

[caption id="attachment_188324" align="aligncenter" width="283" caption="Borong lobster di TPI Ujunggenteng"]

13425528531970998787
13425528531970998787
[/caption] Selain ikan segar, di pasar ini dijual pula ikan asin seperti: jambal roti.  Bagi suka jeroan ikan, jeroan ikan jangilus dan hiu dijual secara khusus. Begitupula sirip hiu.   Jangan takut bau bagi yang akan pulang dengan tujuan jarak jauh, sejumlah pedagang di sekitarnya menyediakan kemasan dus dan es batu untuk kesegaran buah tangan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun