Mohon tunggu...
Dadan Wahyudin
Dadan Wahyudin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Gembala sapi, suka bahasa dan menulis. Mengagumi keindahan natural. Lahir di Pagaden, Tinggal di Bandung, Garut Jurusan busnya, Hobi Makan dan Jalan-jalan di Cianjur \r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Karma Argentina, Sukses Ganda Jerman di Final PD 2014?

10 Juli 2014   14:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:46 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_314805" align="alignleft" width="238" caption="FANS BRAZIL. Brazil menuai karma, setelah diuntungkan menang adu pinalti atas Chile 1-1 (3-2)"][/caption]

JANGAN GEMBIRA berlebihan dulu  jika menang melalui adu pinalti. HATI-HATI ada karma (balasan) dibalik kemenangan "untung-untungan" tersebut.

Menang dari drama tendangan dua belas pas bak bermain dadu.  Perasaannya bagai  lolos dari lubang jarum.  Pemain yang diuntungkan  ataupun pecundangnya nyaris membuat mereka  tidak percaya.

Pertandingan yang diakhiri drama adu pinalti dapat menjadi representasi, keberuntunganlah yang dominan, bukan prestasi sesungguhnya.  Pemenannya lebih ditentukan faktor X.   Meskipun pengeksekusi bagus, dan kiper kinclong, seringkali tidak banyak membantu.  Faktor  non-teknis dan mental berperan banyak.

Mari cermati di Piala Dunia Brazil  2014 ini.   Rasanya dewi fortuna hanya cukup sekali mampir  pada sebuah tim peserta PD kali ini. Selanjutnya, siap-siap menghadapi kekalahan menyakitkan.

Kemenangan Kostarika menang 5-3 melalui adu pinalti versus Yunani (1-1), tak lama.   Kostarika menuai balasan langsung, tersungkur oleh adu pinalti jua.  Adalah tim oranye, Belanda 0-0 (3-4), membuat perwakilan Concacaf ini pulang kampung.   Kostarika tidak pernah kalah. Sukses di penyisihan menjuarai grup, di babak sistem gugur selalu seri.   Menyakitkannya memang, akhirnya kalah melalui adu pinalti juga.

Sementara,  pemain maupun fans asuhan Louis van Gaal tersebut juga dibuat terhenyak.  Manakala di semifinal, tim oranye  kalah menyakitkan melalui drama  adu pinalti 0-0 (4-2) dari Argentina.  Karma Belanda akibat kemenangan "untung-untungan" atas Kostarika.

Jangan-jangan, KARMA kali ini tengah menanti Argentina lolos ke final karena adu pinalti?   Jika itu terjadi, karma itu pula akan mematahkan mitos bahwa daratan Amerika "perawan" dari tim-tim benua luar Amerika yang mencoba peruntungan sebagai kampiun di sini?    Kemenangan Brazil  "tidak sempurna" yakni harus melalui adu pinalti atas  Chile  1-1 (3-2) telah membuat Brazil menanggung malu dilumat Jerman 7-1 di semifinal kemarin.

Sukses Ganda

Jika Argentina kembali menjadi  korban karma karena "sakit hati" Belanda,   maka yang diuntungkan siapa lagi, kalo bukan Jerman.  Di sistem gugur ini, timnas besutan Joachim Löw melangkah mulus.   Di perdelapan final, Jerman menang sempurna 2-1 atas Aljazair, kemudian  1-0 atas Prancis, dan sukses mencukur  Brazil 7-1 di semifinal.   Road to final Jerman nyaris sempurna.

Sukses lainnya,  Miroslav Klose (Jerman, wakil Eropa) tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia lewat golnya ke-16 (saat versus Brazil) tercapai di Piala Dunia Brasil 2014.   Klose menyisihkan Ronaldo (15 gol), seorang pemain sebuah kesebelasan  tinggal di benua Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun