Apakah Penjurusan Solusi Tepat?
Di sinilah letak perdebatan besar: apakah penjurusan di SMA masih relevan di era sekarang?
Bagi sebagian orang, penjurusan membantu siswa lebih fokus mendalami bidang yang akan ditekuni di perguruan tinggi. Tapi dalam banyak kasus, justru sebaliknya: siswa merasa terkekang dan kehilangan kesempatan mengeksplorasi potensi lain.
Bahkan, dalam studi dari UNESCO tahun 2022 tentang Future of Education, dinyatakan bahwa sistem pendidikan masa depan seharusnya bersifat fleksibel, berorientasi pada pembelajaran lintas disiplin, dan memungkinkan siswa menemukan identitas akademik mereka secara bertahap, bukan dipaksakan sejak awal.
Saran dan Solusi: Pendekatan yang Lebih Humanistik
Jika kita ingin tetap mempertahankan sistem penjurusan, maka pendekatannya harus diubah. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
Pemetaan Minat dan Bakat yang Lebih Awal dan Valid
Tes minat dan bakat bukan hanya formalitas. Harus dilakukan secara menyeluruh sejak SMP, didampingi konselor pendidikan yang memahami psikologi remaja.Pendidikan Karier Sejak Dini
Siswa perlu diberikan pemahaman tentang berbagai profesi, dunia kerja, dan peluang masa depan sejak SMP, agar punya pandangan lebih utuh sebelum memilih jurusan.Fleksibilitas Kurikulum dan Guru
Sekolah harus menyiapkan kurikulum yang memungkinkan siswa memilih lintas pelajaran dari berbagai jurusan. Ini butuh pelatihan guru dan perencanaan manajemen sekolah yang adaptif.Pendampingan Psikososial
Bukan hanya akademik, siswa juga perlu pendampingan secara emosional saat menjalani proses penjurusan. Perasaan tertekan, takut gagal, atau merasa tidak cukup baik harus dikelola secara sehat.
Penutup: Dengarkan Suara Siswa