Mohon tunggu...
Cut Rizka Safrianti
Cut Rizka Safrianti Mohon Tunggu... Penulis - Author, Founder STCI (@sahabat_tuliscutika), Writing Coach, Editor Edwrite, Pelopor Literasi

Jika sebuah peluru hanya menembus satu kepala, menulis bisa membombardir jutaan kepala untuk bergerak tanpa perintah. Oleh karenanya, tulislah kebaikan bukan keburukan.

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku: Menulis dan Pembangunan Intelektual

21 Desember 2022   12:52 Diperbarui: 21 Desember 2022   17:43 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan membaca buku ini,  kita seakan disodori dengan kenyataan bahwa di luar sana masih ada tulisan yang disebarkan tanpa bisa dipertanggungjawabkan.

Adapun, sebab kenapa sebuah tulisan tidak bisa dipertanggungjawabkan menurut Sulaiman Tripa yaitu,

Tidak diteliti dengan benar
Tidak ditulis dengan benar,
dan tidak menuliskan pikirannya dengan bermartabat.

Pada bab lainnya, kita akan diingatkan tentang pentingnya mengikuti pelatihan kepenulisan. Hal ini dikarenakan seorang penulis selain harus mengetahui apa inti dan isi dari tulisannya, juga harus paham teknis menulis agar menulis bisa lancar jaya dan layak dipublikasikan.

Bagi seorang penulis, menguasai teknis menulis akan memudahkannya ketika mengalami kendala atau di sebut juga writer's block. Teknis menulis yang baik akan berdampak besar pada aktivitas seorang penulis.

Contohnya, dengan adanya premis, outline (kerangka tulisan), mind maping, orientasi publik dan teknis menulis lainnya akan membuat penulis tidak kehilangan kemampuannya dalam merangkai kata atau masih dapat menyelesaikan tulisannya meskipun dalam suasana yang kurang mendukung.

Buku ini juga mengajarkan kita bahwa setiap tulisan harus memiliki tujuan mulia, seperti pada bab II chapter Temuan Baru dan Membagi Ilmu.

Terlepas dari semua yang saya jabarkan di atas, saya menemukan hal menarik lainnya dari buku ini yang mana ketika menulis dianjurkan untuk mempertimbangkan nilai kemanusiaan tanpa membuang nilai agama.

Maknanya, kita wajib mempertimbangkan dampak baik maupun buruk yang bisa saja timbul bagi pembaca jika ada pemihakan tertentu atau demi tugas kemanusiaan mengukir senyum di wajah segelintir orang, lalu kita membuang nilai moral dan agama yang mengedepankan serta menjunjung kebenaran di atas segalanya.

KELEBIHAN BUKU

  • Bisa dibaca secara online karena ditemukan di Play Books
  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Book Selengkapnya
    Lihat Book Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun