Mohon tunggu...
cucu siti nafisah
cucu siti nafisah Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah perisai

Selanjutnya

Tutup

Diary

Buku Baru

23 September 2025   12:31 Diperbarui: 23 September 2025   12:31 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku Baru

Penulis: Nafisah Luthcu

1 Muharram 1447 tiba,banyak orang yang merayakannya dengan sukacita. Kembang api gemerlapan di mana-mana, mulai dari dunia nyata hingga dunia maya. Tabligh Akbar dan Gebyar Sholawat menggema di pusat kota hingga pelosok desa. Meski tak segempita tahun baru Masehi, tetapi ini sebuah momen yang berarti bagi umat muslim.

Lalu di manakah diriku berada? Aku pun merayakan hari ini meski berbeda dengan mereka. Aku duduk di depan buku dan pena. Dulu, kedua benda berharga ini sering kuabaikan. Aku selalu bingung ketika berhadapan dengan mereka. Aku mencintai mereka tetapi aku tak tahu huruf apa yang akan kutulis di atas kertas putih ini. Penghujung tahun 2023 aku dipertemukan dengan kelas menulis di bawah asuhan Teh Indari Mastuti bersama tim yang luar biasa. Sejak saat itu, buku dan pena yang selalu membantuku mencari jalan keluar saat dilanda kebingungan. Kini mereka pun telah siap menemaniku membuka lembaran baru, buku baru di tahun baru.

Baca juga: Lomba Menulis

Aku membuka buku baru tanpa menutup buku lama; karena memang tak pernah ada. Buku mengajarkanku untuk memiliki rencana dan target yang matang untuk mewujudkan cita-cita. Segala sesuatu memang akan berjalan sesuai kehendak-Nya, namun hamba harus berusaha.

 Tak ada yang kusisakan di tahun lalu selain rasa syukur pada-Nya dan menjadikan pengalaman sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik di tahun mendatang. Dulu, ekspektasiku terlalu tinggi, aku membuat target tanpa memahami kemampuan diri. Aku tak dapat mempertanggungjawabkan perbuatanku sendiri, aku terlalu lelah berharap mengejar mimpi dalam waktu yang singkat tetapi aku meninggalkan konsistensi.

Ku mulai menggerakkan pena di atas lembaran baru, kutuliskan segala doa dan harapanku di tahun ini. Kemudian aku menyusun rencana bulanan, mingguan hingga membuat to do list harian agar kegiatanku lebih terarah. Setelah itu, tidak ada yang kuandalkan selain kekuasaan-Nya.

Aku yakin, tak ada yang mustahil bagi-Nya. Harapan dan cita-cita akan terwujud pada saat yang terbaik menurut-Nya. Aku fokus konsisten melaksanakan kewajiban pokok, mengembangkan potensi, menambah ilmu, terus berusaha, dan berdoa.

Baca juga: Barisan Semut Kecil

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun