Barisan Semut Kecil
Penulis: Nafisah Luthcu
Pagi-pagi buta, putriku berteriak memanggilku dari dapur. Aku segera menuju sumber suara, khawatir putriku terjatuh atau mengalami sesuatu yang buruk.
"Ada apa, Dek?"
"Lihat, Bu! Banyak semut," telunjuk mungilnya menunjuk sebuah meja kecil di sudut dapur.
"Oh, Ibu kira ada apa. Sebentar, Ibu periksa dulu, ya." Aku segera memeriksa meja kecil tersebut. Rupanya semut-semut itu mengerubungi sepotong gula merah. Aku mengambil gula itu dan membersihkan bekasnya dengan lap basah.
"Sudah selesai, Dek."
"Semutnya masih banyak, Bu."
"Biarkan saja, nanti mereka akan pergi sendiri." Aku mengajaknya kembali ke musala, menyelesaikan bacaan Al-Qur'an yang sempat terputus. Selesai tadarus Subuh dan merapikan tempat salat, putriku berlari menuju dapur.
"Wah, betul Bu. Semutnya sudah pergi, kok Ibu bisa tahu?" Mungkin ia merasa heran dengan caraku mengusir barisan semut tanpa membunuhnya. Ia sedang dalam masa banyak bertanya dan selalu penasaran dengan hal baru.
"Mereka juga makhluk hidup seperti kita. Mereka akan tinggal di tempat yang menyediakan makanan untuk mereka. Hadirnya mereka di rumah kita memang membuat kita risih. Adek tahu tidak, siapa yang menyimpan gula di atas meja?"