Berdasarkan survei Deloitte, selama tiga tahun terakhir, penggunaan layanan perbankan digital di Indonesia tumbuh dua kali lebih cepat dibanding negara-negara lain di Asia.
Terlebih layanan perbankan digital di Indonesia tak hanya sebatas menawarkan fasilitas pemindahan dana, tetapi fasilitas lain yang sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari nasabah, seperti pembayaran tagihan listrik dan air, tagihan kartu kredit, pembayaran TV kabel, asuransi, hingga pembelian pulsa, paket data, dan pembayaran pembelanjaan di e-commerce.
Salah satu bank di Indonesia yang menawarkan fasilitas digital banking seperti itu adalah Maybank. Melalui aplikasi M2U, Maybank menawarkan layanan aplikasi pengelolaan keuangan yang dapat diakses melalui ponsel, di mana saja dan kapan saja selama terhubung dengan internet.Â
Berdasarkan pemaparan saat Webinar Kopiwriting yang diadakan Kompasiana dan Maybank pekan lalu, M2U yang diluncurkan Maybank tak hanya menawarkan solusi pembayaran tagihan, tetapi juga menawarkan fasilitas pembayaran non tunai melalui QR Code, top up e-wallet, pembayaran e-commerce, pembelian SBN, hingga zakat dan donasi.
Bahkan setelah nasabah resmi membuka rekening tabungan, dapat membuka berbagai rekening tabungan angsuran online untuk berbagai kebutuhan di masa mendatang, mulai dari tabungan untuk pendidikan, kepemilikan rumah, pensiun, dana darurat hingga untuk ibadah haji.
Digital Banking, Wajah Perbankan di Masa Depan
Tren digitalisasi perbankan diprediksi akan semakin naik di masa mendatang. Dengan teknologi yang semakin berkembang, perbankan dapat lebih mengoptimalkan layanan kepada nasabah. Apalagi nasabah umumnya mencari layanan perbankan yang mudah, nyaman, praktis, tetapi tetap aman.
Sekarang pun sudah mulai. Antrean di customer service bank sudah tidak lagi seramai satu dasawarsa lalu. Dulu bila harus ke customer service bank harus rela antre berjam-jam, kini hanya perlu hitungan menit. Ada banyak hal yang sudah bisa dilakukan nasabah secara mandiri melalui digital banking. (*)