Selain lebih mudah dan nyaman, di masa pandemi banyak nasabah konvensional yang beralih ke layanan perbankan digital karena khawatir terpapar Covid-19.
Virus yang mengubah tatanan kehidupan masyarakat dunia tersebut dapat menular melalui benda yang disentuh oleh orang yang terinfeksi.
Terlebih semenjak pandemi, semakin banyak pedagang yang melakukan penjualan secara online. Bahkan para pedagang yang biasa berjualan sayur dan daging di pasar, banyak yang merambah berjualan online selama pandemi. Ada yang berjualan melalui media sosial, ada yang melalui WhatsApp grup, ada yang bekerja sama dengan penyedia aplikasi digital.
Pembeli tinggal memilih barang yang akan dibeli melalui gambar yang diunggah penjual, setelah itu membayar secara non tunai. Beberapa saat kemudian barang dikirim ke alamat pembeli. Sangat praktis, pembeli tidak perlu repot menyiapkan uang tunai untuk membayar, penjual tak perlu susah menyediakan uang kembalian karena pembayaran dilakukan secara digital.
Tak hanya itu, melakukan transaksi perbankan dengan perangkat sendiri juga relatif lebih aman. Kita tak perlu khawatir tangan terpapar Covid-19 karena menggunakan mesin ATM yang digunakan oleh banyak orang. Ponsel dan laptop yang kita gunakan sendiri, seharusnya relatif lebih aman dari virus yang merebak pada akhir 2019 tersebut.
Selain itu, dengan layanan perbankan digital, kita tidak perlu ke luar rumah untuk melakukan transaksi perbankan. Cukup dari kamar, dari dapur, atau dari ruang keluarga, sudah dapat melakukan beragam transaksi perbankan. Sehingga, kita tidak harus bersinggungan dengan orang asing yang mungkin terinfeksi Covid-19.
Layanan Perbankan Digital Semakin Aman dan Nyaman
Selain untuk meminimalisir terpapar Covid-19, masyarakat tertarik memanfaatkan layanan perbankan digital karena semakin aman dan nyaman.
Setiap bank di Indonesia terus berlomba menawarkan beragam layanan yang memanjakan nasabah dengan jaminan keamanan yang semakin baik.