Senyum Naira mengembang melihat aneka cokelat yang dibawa Joni. Senyum tersebut semakin lebar kala melihat replika sebuah rumah yang dicat putih dan pink untuk Barbie kesayangan Naira.
"Makasih Pa, Makasih!" Ujar Naira sambil meloncat-loncat kegirangan. Ia memandang rumah Barbie tersebut hampir tanpa kedip.
"Kamu dapat uang dari mana bisa membeli semua ini, Mas?" Tanya Rani.
"Aku dapat bonus besar banget. Bulan depan kamu resign ya, sayang. Tidak usah kerja lagi. Uang bonus itu, bisa untuk membeli dua mobil baru sekaligus. Kamu satu, aku satu. Bisa untuk melunasi cicilan rumah dan motor, jalan-jalan ke luar negeri, banyak," jawab Joni dengan mata berbinar.
"Serius, kamu?!"
Joni mengangguk. "Kamu mau jalan-jalan ke mana? Ke Inggris, Skotlandia, seperti teman SMU kamu itu?"
"Aku sih ke Singapur dan Malaysia saja sudah cukup, Mas," jawab Rani.
"Tenang, uang bonusnya banyak kok. Nanti setelah resign kamu juga bisa buka butik seperti yang kamu impikan. Barang-barangnya nanti kamu beli langsung dari luar negeri. Sambil jalan-jalan, sambil hunting produk untuk dijual lagi."
Rani menatap Joni tak percaya sambil bertanya-tanya dalam hati, doa apa yang dipanjatkan Naira, hingga dalam waktu singkat Joni tak hanya sanggup membelikan aneka jajanan dan mainan, tetapi juga mampu mewujudkan cita-cita Rani berkeliling ke mancanegara dan membuka butik.
***
Assalamualaikum, Paris! Peluk cium dari kami bertiga.