"Ular itu tidak jahat, dia hanya amoral yang berada di tempat berbeda. Yang dilakukan oleh Boiga Irreguleris di Guam, tetap sama dengan yang dilakukan Homo Sapiens di seantero planet ini: mencapai keberhasilan dengan mengorbankan spesies lain.", tulis Kolbert (hlm 210).
Sekarang kepunahan terjadi di mana-mana, untuk mudahnya mungkin kita bisa melihat tanda-tanda kepunahan di halaman belakang rumah sendiri.Â
Tur sejarah Kolbert diakhiri dengan melihat masa depan yang jauh. Hal ini mendorong kita untuk memikirkan kembali pertanyaan mendasar tentang apa artinya menjadi manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI