Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laga Klasik Perempat Final Piala Dunia

9 Desember 2022   22:35 Diperbarui: 9 Desember 2022   23:07 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: https://bolaskor.com/post/)

Piala Dunia 2006, laga perempat final saat Portugal melawan Inggris juga masih menyisakan misteri di balik kemenangan adu penalti Portugal. Pertandingan sendiri berjalan membosankan karena kedua kubu bertanding hati-hati dan tak bisa lepas dari tekanan berat.

Wayney Rooney yang sangat diandalkan malah menjadi biang kekalahan Inggris karena diusir wasit. Rooney tak bisa mengendalikan emosi sehingga dia menginjak paha bek Ricardo Carvalho. Keluarnya Rooney juga dituding berkat provokasi pemain Portugal terhadap wasit, terutama Cristiano Ronaldo, yang tertangkap kamera mengedipkan mata sesaat Rooney keluar lapangan.

Kehilangan Rooney membuat keseimbangan Inggris guncang, dan akhirnya kalah tos-tosan. Inggris lagi-lagi menjadi korban di babak delapan besar dengan cara tragis, menyesakkan, dan sulit diterima para penggemarnya.

Sedangkan Piala Dunia Afrika Selatan 2010, perempat final antara Ghana melawan Uruguay juga menyisakan momen mencekam. Laga yang berlangsung antara dua "kuda hitam" ini harus diselesaikan melalui adu penalti yang dimenangkan Albiceleste.

Tapi bukan kemenangan itu yang diributkan, melainkan insiden "bola volly" pemain kontroversial Uruguay, Luiz Suarez, di menit ke-120. 

Berawal dari sepak pojok, dan terjadi perebutan bola di kotak, kiper Uruguay, Fernando Muselera juga berjibaku, namun tak kuasa menjangkau, bola kemudian ditanduk pemain Ghana, Dominic Adiyiah ke gawang yang sudah ditinggal Muslera. Namun di bawah mistar masih ada "penyelamat" Suarez, yang tak punya pilihan lain menghentikan laju bola dengan menggunakan dua tanganya.

Wasit meniup peluit, Suarez diusir, dan Ghana mendapat tendangan penalti, diambang kemenangan. Asamoah Gyan jadi algojo, jika sukses akan membawa sejarah baru bagi benua Afrika yang bisa menembus semifinal. 

Ternyata sejarah itu tertunda dengan cara paling tragis, sepakan Gyan membentur mistar dan skor tetap 1-1. Suarez yang tertunduk menangis, langsung melonjak kegirangan seperti anak-anak mendapat mainan baru, ketika melihat dari layar televisi saat berjalan menyusuri ofisial area.

Pertandingan akhirnya dimenangkan Uruguay melalui adu penalti, yang membuat Ghana dan pendukungnya patah hati menerima kekalahan dramatis.

Pada Piala Dunia 2014 laga perempat final paling dibicarakan orang sampai sekarang adalah antara Belanda berhadapan dengan Kosta Rika di Arena Fonta Nova Salvador.

Belanda menguasai permainan dan menggempur pertahanan Kosta Rika sepanjang pertandingan, tapi tak mampu membobol Los Ticos  yang dijaga Keylor Navas, hingga harus diselesaikan melalui adu penalti. Pada akhirnya Navas ditetapkan sebagai man of the match oleh FIFA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun