Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laga Klasik Perempat Final Piala Dunia

9 Desember 2022   22:35 Diperbarui: 9 Desember 2022   23:07 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: https://bolaskor.com/post/)

Saat kedudukan 1-1, dan masing-masing tim bermain dengan 10 pemain karena Arthur Numan (Belanda) dan Ariel Ortega (Argentina) diusir wasit. Pertandingan telah menguras emosi kedua kubu, dan sepertinya akan dilanjutkan perpanjangan waktu. Saat itulah datang gol "ajaib" penentu kemenangan yang terus diputar jika perhelatan Piala Dunia.

Dalam pengakuan Bergkamp, gol cantik itu terjadi karena insting dan kalkulasi dalam sepersekian detik. Berawal dari kontak mata dengan Ayala yang menjaganya, sampai membuat perhitungan tentang bagaimana mengontrol bola. Saat itu, dia membiarkan otaknya mencari tahu momentum tentang arah angin. Pemikiran ini tak hanya dari insting sadar, tapi insting luar sadar yang berjalan bersamaan di jaringan syarafnya.

Berawal dari lini kiri belakang The Oranye, bola dikuasai Frank de Boer, seperti belum mengancam, menggiring bola dengan tenang sambil menatap pemain Argentina yang sudah kehilangan konsentrasi. De Boer pun melepaskan umpan panjang diagonal masuk ke sisi kiri kotak penalti Argentina, mungkin sejauh 60 meter, yang dituju Bergkamp. 

Bola lambung itu dikontrol kaki kanan dengan baik, sekejap dengan dingin dia mengecoh pengawalan Ayala, bek Argentina. Kecohan itu sekaligus menciptakan ruang tembak yang cukup, dan dengan teknik menggunakan tempurung kaki kanan, bola melesat dengan telak bersarang ke pojok atas tiang jauh gawang yang dikawal Carlos Roa.

Argentina menangis sedangkan Belanda ke semifinal sebelum dikalahkan Brasil melalui adu penalti yang selalu mengakhir kiprah Oranye.

Piala Dunia 2002 juga menghadirkan perempat final yang heboh ketika Brasil berjumpa Inggris. Inggris seperti di atas angin setelah unggul lebih dulu melalui sontekan akurat Michael Owen. Namun sebelum babak pertama selesai Brasil mampu menyamakan kedudukan dari gol Rivaldo, hasil kerjasama apik dengan Ronaldinho.

Petaka Three Lions terjadi pada babak kedua lewat satu tendangan bebas. Dari sisi kiri pertahanan Inggris, biasanya dari titik tersebut, bola tidak ditembak langsung, melainkan melepas umpan silang ke dalam kotak penalti.

Namun instuisi Ronaldhinho muncul setelah melihat situasi. David Seaman, kiper Inggris yang sedikit maju karena mengira pagar pertahanan sudah rapat. 

Bola disepak Dinho dengan cara tak lazim, bola lob melayang tinggi melewati pagar pertahanan Inggris, yang mengira bola akan keluar, tetapi bola tersebut meluncur seperti garis kurva parabolik, tinggi kemudian jatuh di titik tepat, di pojok atas gawang. 

Seaman terkejut sempat bereaksi, dia terhuyung-huyung mencoba menghalau, namun kalah cepat, dan akhirnya tumbang di dalam gawang bersama bola yang sudah bergetar di jalanya.

Gol ajaib Dinho membuat mental anak-anak Inggris hancur dan hingga selesai tak pernah bisa mengejar ketinggalan. Brasil terus melaju sampai juara, sedangkan Inggris gagal dan Seaman pun menutup karir sepak bola dengan kepedihan yang tidak terkira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun