Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kami Hidup Bersama, Kami Mati Bersama, Kami Perancis

16 Juni 2018   22:17 Diperbarui: 16 Juni 2018   22:30 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber foto: https://www.fifa.com/worldcup)

Perancis sukses membalas dendam kepada Jerman di semifinal Piala Eropa 2016. Sayang Trofi yang sudah sangat dekat, terbang dicuri Portugal, karena Perancis tiba-tiba tampil anti klimaks di final.

Mengandalkan pengalaman pada turnamen akbar  2014 dan 2016. Perancis harus menampilkan yang lebih baik. Senatiasa menjaga konsistensi level tertingi di persaingan dengan rival-rival kuat seperti Jerman, Spanyol, Brasil, dan Argentina. Kita semua sadar betapa sulitnya meraih kemenangan-kemenangan untuk menuju juara di turnamen akbar sekelas Piala Dunia.

Perancis telah banyak belajar dan lebih siap menaklukkan Rusia. Les Bleus menjelma menjadi tim bertabur bintang-bintang di langit dengan kesederhanaan, memiliki ambisi untuk memenangkan Piala Dunia yang hebat, mengulang era kejayaan tepat dua dekade silam ketika sang kapten bersahaja Perancis, Didier Deschamp mengangkat trofi emas Piala Dunia 1998 di Stade de Franc. 

Kini di Rusia, Deschamps berhasrat menulis sejarah hebat dengan peran yang lain, sebagai pelatih, menyemai suskes sang kaisar Franz Beckenbauer.

Salam sepak bola. Jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun